0

BOGOR, INDONEWS – Penilik Pendidikan Non Formar (PNF) yang tergabung dalam penilik PNF Korwil 6 mengadakan Rapat Awal Tahun (RAT) 2022 di Gunung SIndur, Kamis (20/1/2022).

Dimana didapat awal tahun ini adalah membahas program kerja satu tahun ke depan.

Ketua Korwil 6 Penilik Non Formal, Achmad Sumarm M.Pd, mengatakan, korwil 6 terdiri dari 8 wilayah kerja binaan, yaitu Tajur Halang, Kemang, Parung, Ciseeng, Gunung Sindur, Rumpin, Parung Panjang dan Tenjo.

“Penilik adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program pendidikan,” jelas Achmad.

Dijelaskan, dari hasil rapat ini diperoleh 3 program. Pertama adalah program pembinaan PAUD, TK dan PKBM.

“Khusus PAUD, yaitu pembinaan terkait pembuatan LPJ insentif yang saat ini sudah diterima oleh guru-guru PAUD sebesar Rp. 1,2 juta per semester dan turun dua tahap jadi Rp. 2,4 juta per tahun,” katanya.

Ia mengatakan, LPJ insentif harus dipertanggugjawabkan karena ini adalah uang pemerintah. Di lain sisi, imbuhnya, dana insentif tersebut sangat membantu untuk memberikan motivasi guru untuk meningkatkan pelayanan pendidikannya kepada anak didik.

BACA JUGA :  Minimnya Komputer dan Informasi Teknologi Dikeluhkan Saat ANKB

“Program yang kedua adalah pengawasan dana BOP dari kementerian agar penggunaan dana BOP ini sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan, yaitu sesuai dengan RKAS. Dimana realisasi penggunaanya 50 persen untuk pembelajaran, 25 persen untuk pembelian kuota internet untuk menunjang kebutuhan pelayanan pendidikan dan 25 persen untuk kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan lainnya,” beber Achmad.

Program ketiga, sambungnya, adalah kesehatan, agar sekolah menjaga kebersihan sekolah sehingga pelaksanaan KBM menjadi nyaman dan anak didik juga merasakan nyaman, sehingga belajar menjadi lebih kondusif, karena ini merupakan bagian dari amanat kepala dinas.

“Harapannya agar tenaga pendidik PAUD meningkatkan mutu pendidikannya melalui melanjutkan kuliah S1 sesuai dengan bidangnya. Dan program pembelajaran PAUD diharapkan tidak memberatkan orangtua murid, atau masyarakat. Dimana bupati mengeluarkan program sekolah pra paud 1 tahun,’ katanya.

Program tersebut, masih diakatakan Achmad, sudah disosialisaikan ke kepala sekolah dan guru, sehingga anak didik pada saat melanjutkan ke SD sudah siap menerima pembelajaran di tingkat berikutnya.

BACA JUGA :  Universitas Pertamina Gencarkan Internasionalisasi Pendidikan, Supaya Lulusan Lebih Kompetitif

“Anak lebih kuat mental dan semua aspek perkembangannya sudah berkembang dengan baik sehingga anak akan berkembang lebih optimal,” tukasnya. (Cici)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor