BOGOR, INDONEWS – Tuti Supriyati S.Pd., seorang guru senior Kelahiran Bogor 06 Juli 1966 menjadi guru pertama di SDN Banjarsari 01 pada tahun 1988-1993. Perempuan berdarah Batak ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman.
Dia dilantik dan diangkat jadi kepala sekolah tanggal 16 Februari 2016 di SDN Bendungan 01 sampai dengan 15 Februari 2020. Ia mengijuti diklat kepala sekolah angkatan III tahun 2018, sampai akhirnya dimutasi ke SDN Pajajaran 02, pada 27 Januari 2020 hingga sekarang.
Menurutnya, dunia pendidikan merupakan dunia yang sangat berharga. Karena cikal bakal seseorang mengenal hidup dan bisa bersosialisasi dengan lingkungannya adalah melalui dunia pendidikan.
“Dengan segala hal baru, yang tidak bisa menjadi bisa, dan yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter, sehingga memiliki pandangan luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan,” beber Tuti, saat ditemui Media Indonews di ruang kerjanya, Jumat (14/2/2022).
Selain menjabat Sebagai Kepala SDN 02 Pajajaran Ciawi, wanita tangguh ini juga menjabat Ketua K3S Kecamatan Ciawi.
“Ini adalah amanah dan bukan kerja yang mudah untuk menyatukan para kepala sekokah dengan argumen dan pendapat berbeda. Namun saya bisa menyatukannya dengan pendekatan hati dan kerja professional. Sehingga K3S Ciawi semua berjalan baik, nyaman dan lancar sesuai dengan program yang sudah ada,” ungkapnya.
Ia memiliki obsesi menjalin keharmonisan dengan para kepala sekolah, agar bsa berbagi ilmu dan pengalaman, bersinergi bukan hanya dengan para kepala sekolah, tetapi dengan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, memaksimalkan kelebihan yang dimikiki para kepala sekolah dan meminimalisir kelemahannya.
“Harapan saya kepada pemerintah agar kesejahteraan guru lebih ditingkatkan lagi. Karena ini bagaian support yang akan memotivasi tenaga pendidik bekerja lebih baik lagi,” ujar wanita tegas itu.
Di sekolahnya sendiri, sampa saat ini guru PNS baru ada satu orang dan guru honorer 12 orang.
“Semoga pemerintah segera mengangkat kembali guru kontrak menjadi PNS untuk mengisi kekosongan guru yang sudah ada. Kemudian agar pendidikan ke depan lebih maksimal, pelayanan kepada anak didiknya juga baik. Tugas guru itu sangat berat, yiatu mencerdaskan anak bangsa,” tandasnya penuh semangat. (Cici)
Comments