0

BOGOR, INDONEWS | Aktivis dan Budayawan Puncak Ngahiji menggelar Rebo Wekasan atau sedekah ketupat, di Rest Area Gunung Mas (Sayaga), Rabu, (4/9).

Sebagai aktivis budayawan yang aktif, Puncak Ngahiji mengundang sejumlah pejabat di Kabupaten Bogor dalam rangka menyelenggarakan tradisi masyarakat dan umat muslim itu.

Tokoh agama di Puncak-Cisarua yang juga pengurus Puncak Ngahiji, Ustaz Muhammad Ibnu Malik menjelaskan, Rebo Wekasan ini sebagai bentuk tolak bala atau menolak berbagai wabah dan kesulitan, dan musibah.

“Oleh karena itu, Puncak Ngahiji melaksanakan berbagai amalan khusus sebagai upaya untuk mendapatkan perlindungan dan keselamatan,” kata Ustaz Ibnu Malik.

Ia menjelaskan, Rebo Wekasan menjadi tradisi tahunan sekaligus untuk ajang silaturahmi dengan para ulama, habaib, dan tokoh agama di Puncak, Bogor.

“Kami berharap Rebo Wekasan di Rest Area Puncak ini bisa dijadikan SK agar selalu diperingati. Kita doakan agar Puncak Ngahiji menjadi forum yang menghubungkan antarlembaga,” tambah Ustaz yang akrab disapa Buya Muda itu.

Sementara itu, Ketua Relawan Baratayuda atau Barisan Relawan Barisan Rakyat Bersatu Untuk Bayu dan Musa, Jonny Sirait yang turut diundang acara tersebut menyampaikan permohonan maaf karena dirinya berhalangan hadir.

BACA JUGA :  Klrafikasi, Pengelola Pasar Malam Tegaskan Kantongi Izin

“Semoga kakak-kakak saya, sesepuh-sesepuh saya dan saudara-saudara saya di Puncak Ngahiji sudi memaafkan saya yang tidak bisa hadir dalam acara sakral dan penting tersebut. Saya harus mendampingi Calon Bupati Bogor, H.R Bayu Syahjohan ke Jakarta sehingga saya tidak bisa menghadiri,” ungkap Jonny.

Jonny mengaku bangga di tengah kemajuan zaman saat ini, Puncak Ngahiji tetap eksis dengan tradisi dan budaya yang penting sebagai warisan.

“Saya bangga luar biasa karena Puncak Ngahiji tetap mempertahankan tradisi dan budaya sangat penting. Kita tahu bahwa Rabu Wekasan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura. Ini juga disebut dengan Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan,” jelasnya.

“Saya menyadari acara tersebut amat penting dan luar biasa, sudah jarang. Namun sekali lagi mohon maaf saya tidak bisa berada di tengah-tengah sahabat-sahabat Puncak Ngahiji. Semoga bisa memaklumi dan tidak mengurangi persaudaraan kita,” tandasnya.

Seperti diketahui, tahun ini, berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Kementerian Agama, Rabu Wekasan jatuh pada hari ini, Rabu (4/9). (Red)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor