BOGOR, INDONEWS | Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi ujung tombak penyelenggara pilkada di semua TPS untuk bekerja dan memastikan pelaksanaan pilkada berjalan dengan luber dan jurdil, serta bekerja dengan cermat dan seksama.
Namun sayang, di Kabupaten Bogor, oknum Ketua KPPS beserta anggotanya diduga tidak melakukan tugas dengan baik, bahkan terindikasi kuat memihak kepada salah satu paslon.
Hal tersebut dibenarkan Tim Pemenangan Bayu Syahjohan dan Musyafaur Rahman, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor nomor urut 2, Jonny Sirait.
Jonny menyebutkan, Pemilukada di Kabupaten Bogor sarat dengan kecurangan yang masif dan terstrukur melibatkan petugas penyelenggara. Salah satu contoh, kata Jonny, ada oknum Ketua KPPS di Kecamatan Cisarua yang terlibat praktik kotor dengan mengarahkan untuk mencoblos paslon 01, Rudy Susmanto-Ade Ruhandi.
“Tadi malam kami melakukan mediasi atau klarifikasi dengan diskasikan langsung pak Camat Cisarua, pak Kapolsek dan Danramil serta Ketua PPK Cisarua. Kita lihat bersama tadi bahwa ketua KPPS dan anggotanya mengakui melakukan kesalahan,” jelas Jonny, Kamis (28/11) pagi.
Simak videonya
Ia merinci, salah satu kecurangannya adalah, ada surat undangan warga, namun dibawa petugas KPPS disampaikan kepada Ketua KPPS. Kemudian undangan tersebut disahkan serta dicoblos oleh si petugas.
“Saya juga nyoblos kok. Saat di TPS saya diminta menunjukan KTP. Lalu dalam kasus ini, surat undangan warga dibawa petugas KPPS dan diberikan kepada Ketua KPPS, disahkan dan dicoblos, ini ngeri. Ketua KPPS juga mengakui yang dicoblos adalah paslon 01,” ungkap Jonny.
Atas kecurangan yang seolah dilakukan secara terstrukutur itu, Jonny mengaku tidak heran jika di beberapa TPS suara paslon Bayu-Musa nol. Padahal di TPS tersebut ada kader dan keluarga PDI Perjuangan yang mencoblos Bayu-Musa.
“Kami bukan tidak terima dengan kekalahan. Tapi kami sakit hati saat PDI Perjuangan berupaya menyelamatkan demokrasi Kabupaten Bogor, tapi justru dikotori dengan cara-cara licik demi meraih kekuasaan, korbannya bukan hanya kami, tapi masyarakat Kabupaten Bogor,” ujar Jonny.
Jonny mengungkapkan, kalah secara terhormat lebih baik daripada menang dengan cara curang.
“Namun kita tidak akan berhenti sampai di sini, kita akan terus perjuangkan kebenaran. Semalam para penyelenggara dan ketua Panwascam menyaksikan sendiri penyelenggara terlibat praktis untuk kemenangan paslon 01. Pilbup Bogor bisa dibilang hancur dengan kelicikan,” tandas Jonny. (bn)
Comments