BOGOR, INDONEWS – Sebuah video seorang diduga anak salah satu kepala desa di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendadak viral karena dugaan pemulukan terhadap warga.
Menurut informasi yang beredar, anak kepala desa yang menghajar warga itu diduga anggota TNI aktif. Ia diduga melakukan penganiayaan terhadap dua orang anak muda di depan rumah kepala desa tersebut.
Video tersebut sempat diunggah oleh seseorang di media sosial, namun sudah dihapus. Dalam video memperlihatkan suasana halaman rumah kepala desa. Terlihat dua orang anak muda tidak mengenakan baju berjalan merangkak dan berguling-guling serta dicambuk oleh seseroang memakai baju hitam dan berkcamata.
Dalam video berdurasi 29 detik itu, perekam sempat berkata dengan bahasa Sunda. “Ieu resiko na yeuh. Resiko na mawa anak batur nggeus dua poe teu balik. Ieu hukuman karak dunia, can dia khirat engke; (Ini resikonya. Resiko mebawa anak orang dua hari tidak pulang. Ini baru hukuman di dunia, belum lagi di akhirat nanti, red),” ucap si perekam.
Belum diketahui secara pasti permasalahan awal hingga dua pemuda itu mengalami kekerasan seperti. Tapi belakangan tersiar kabar, kekerasan terjadi diduga akibat tuduhan terhadap dua korban orang anak muda membawa kabur anak perempuan warga selama dua hari. Tapi hingga kini, belum diketahui identitas dua anak muda tersebut.
“Kedua korban saya enggak tahu jelas warga mana. Hanya berdasarkan informasi beredar, masalahnya kedua pemuda itu dituduh membawa kabur anak perempuan,” kata salah satu warga yang tidak bersedia disebutkan namanya, Sabtu (16/4/2022).
Warga tersebut juga menduga bahwa yang mencambuk dua pemuda dalam video tersebut adalah anak kepala desa dan berstatus anggota TNI aktif.
“Ia itu anak kades yang tentara itu, yang cambuk dua orang di dalam video itu,” katanya.
Sementara Babinsa desa setempat, Pelda Eko saat dikonfirmasi membenarkan video tersebut. Dia menyampaikan bahwa kejadian dalam video sebulan lalu dan sudah selesai dengan pihak keluarganya.
“Sudah selesai dengan pihak keluarganya. Yang saya tahu sudah sebulan lebih itu,” katanya, Sabtu (16/4/2022).
Eko menyarankan jika ingin jelas informasinya, agar datang langsung ke yang bersangkutan. Dirinya mengaku tidak tahu orang mana dan tidak masuk terlalu jauh dalam permasalahan itu.
“Kalau mau jelas datang saja kayaknya. Yang jelas sudah selesai. Orang mananya saya enggak hafal. Kebetulan saya tidak terlalu jauh pada soal itu,” katanya.
Ketia wartawan mengatakan akan mengkonfirmasi pada Danramil terlebih dahulu, Pelda Eko mengatakan bahwa Danramil tidak tahu permasalahan tersebut.
“Danramil tidak tahu. Soalnya itu kekeluargaan penyelesaiannya dan ranahnya kepolisian. Makanya kita enggak terlalu masuk di dalamnya. Langsung saja ke rumah yang bersangkutan agar lebih jelasnya,” tutupnya. (Firm)
Comments