BOGOR, INDONEWS – Keluhan warga tentang kompensasi dampak bau busuk yang disebabkan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) yang bermukim di sekitar perusahaan jadi sorotan.
Pemerintah Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, menyatakan bahwa warganya tidak pernah mendapatkan kompensasi berupa bau secara individu atau per Kartu Keluarga (KK) dari PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Nambo, Nanang. Menurutnya, bantuan yang diterima dari perusahaan tersebut hanya sebatas wilayah terdekat yang berjumlah 9 RT.
“Bentuknya material, misalkan RT ini dimusyawarahkan ingin mushola jadi hanya untuk infrastruktur dan tidak bisa dibelikan ke yang lain, gitu,” kata Nanang, Jumat (2/11/2023).
Nanang menjelaskan, bahwa bantuan tersebut melalui CSR perusahaan, dan untuk terkait kompensasi berupa uang bau secara individu, diakuinya tidak pernah diterima oleh masyarakat sekitar PT. PPLI.
“Gak ada itu secara per KK nya gak dapat,” ujarnya.
Ia mencontohkan, seperti halnya untuk wilayah Bekasi, yaitu Bantargebang. Dimana masyarakat sekitar yang terdampak bau tersebut, mendapatkan kompensasi secara personil atau per Kartu Keluarga (KK).
“Ari ieu mah kan emang can aya (kalau ini mah belum ada). Kita mengajukan tetap mengajukan, juga sampai saya mengajak beberapa masyarakat untuk bisa mendapatkan kompensasi tersebut,” jelasnya.
Nanang menambahkan, selain dari infrastruktur, PT. PPLI juga memberikan bantuan seperti pendidikan, sembako dan lainnya.
“Belum pernah. Kita mengusulkan sudah, tapi tanggapannya belum,” katanya.
Sebagai Kepala Desa Nambo, Nanang mengaku sudah sering mengajukan kepada pihak PT. PPLI untuk diberikan kompensasi secara individu setiap warganya walaupun tidak sama.
“Karena dampak bau, tetap akan dirasakan oleh semua warga sekitar. Cuman kebijakan perusahaan belum bisa,” paparnya.
Dikatakan, pada saat musim hujan, bau yang timbul dari perusahaan di bidang pengelolaan serta penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tersebut, sangat dirasakan masyarakat sekitar dan baunya menyengat.
Ia berharap, pihak terkait baik dari tingkat pemerintahan dan kontrol sosial seperti awak media dan lembaga dan lain agar membantu untuk memperdulikan warganya terhadap kesehatan yang lebih diutamakan.
“Intinya kami ingin pihak perusahaan mau memperhatikan warga kami secara merata,” tutupnya. (Firm)
Comments