BOGOR, INDONEWS | Sebuah chatting (percakapan) yang menyebut nama Pejabat Kabupaten Bogor berinisial AT beredar di media sosial. Isi percakapan tersebut diduga ‘memesan’ perempuan.
“Breaking News A1 VALID. Jangan tanya, ini hoax atau bukan? Silahkan cocokkan nomor dan nama tersebut, dengan nomor yang anda punya,” tulis akun Lampor.jw, dalam keterangan unggahannya.
Akun Lampor.jw juga menandai atau tag akun resmi Pemkab Bogor @kabupaten.bogor dan akun @kemendagri.
Percakapan yang diunggah akun Instagram @Lampor.jw tersebut pun tak pelak menuai komentar dari sejumlah netizen.
Akun farhezy11 misalnya, menulis “Wkwkw dah sepuh aja banyak conge puhsepuh”
Akun lainnya, faisalfaturahman_ menulis: “Anjiiir serius inii plt bupati kab bogor kek gini kelakuan nya” Kacuy juga lo min @lampor.jw”
Dalam gambar yang media-indonews.com terima, terlihat sebuah handphone berisi percakapan antara AT dan AS terkait orderan perempuan, berikut isinya.
“Assalamualaikum Dinda, ada lagi ga yang bisa.” AS
“Hehehhe boleh juga kang, emang yang kemarin kenapa kang?” balas AT.
“Bosen dinda. Dinda tau sendirilah selera abang selama ini,” kata AS
“Ada sih buat akang tapi harus sabar ini mah kang,” jawab AT.
“Boleh juga, janjiin posisi aja ya” timpal AS.
“Siapppp,” jawab AT
“Aman itu?” kata AS lagi.
Sementara itu, Ketua DPD Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kabupaten Bogor, Jonny Sirait saat dimintai tanggapannya, Rabu (4/9) menyayangkan jika benar isi percakapan tersebut melibatkan pejabat Kabupaten Bogor.
“Tetap harus dipastikan dulu apakah benar itu percakapan si pejabat atau bukan. Kalau iya (percakapan pejabat, red) tentu sangat disayangkan, karena moral pejabat kita ternyata bejat,” ujar Jonny.
Jonny menambahkan, beredarnya isi percakapan tersebut harus menjadi perhatian pihak berkompeten untuk menyelamatkan wajah Kabupaten Bogor.
“Terlepas itu akun fake atau asli. Kasus ini harus segera diungkap kebenarannya. Tujuannya satu, menyelamatkan wajah Bumi Tegar Beriman yang kita cintai ini,” kata Jonny.
Jonny memaparkan, kasus dugaan korupsi atau suap yang melibatkan pejabat di Kabupaten Bogor berapa waktu lalu sudah cukup menampar wajah Kabupaten Bogor.
“Beberapa waktu lalu kita (Kabupaten Bogor, red) ditampar dengan diseretnya pejabat kita oleh KPK karena dugaan suap terhadap oknum yang disebut-sebut anggota KPK gadungan. Jangan sampai kabupaten tercinta ini ditampar kedua kalinya. Maka, segera buka dugaan percakapan itu agar tidak meluas dan menjadi liar,” tandasnya. (Red)
Comments