BIREUEN, INDONEWS | Kondisi Pasar Peulimbang yang semakin memprihatinkan menuai sorotan tajam. Kepala Desa Seunebok Peulimbang mendesak pemerintah segera melakukan renovasi karena kondisi pasar yang rusak parah telah menghambat aktivitas perdagangan dan merugikan pedagang.
“Kami sudah berulang kali mengusulkan rehabilitasi pasar ini dalam Musrenbang, tapi hingga kini belum ada tindakan nyata. Pedagang semakin kesulitan, dan pasar ini makin tak layak,” ujar Kepala Desa Seunebok Peulimbang, Senin (3/2/2025).
Pasar Peulimbang merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat, terutama bagi pedagang ikan dan sayur yang menggantungkan hidup dari tempat ini. Namun, atap yang bocor, lantai yang becek saat hujan, serta fasilitas yang minim membuat para pedagang mengeluh.
Seorang pedagang ikan yang telah berjualan lebih dari satu dekade mengungkapkan kekhawatirannya.
“Pasar ini makin rusak, tapi tidak ada perbaikan. Kami sulit berdagang dengan kondisi seperti ini. Tolong pemerintah perhatikan kami,” ungkapnya.
Pasar ini memiliki sistem retribusi sebesar Rp200.000 per bulan yang masuk ke kas desa, sementara pajak lainnya dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen. Namun, transaksi sewa-menyewa ruko tidak melalui kepala desa, sehingga pengelolaannya dinilai kurang transparan.
Kepala Desa Seunebok Peulimbang menegaskan bahwa renovasi pasar bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang kesejahteraan ekonomi masyarakat. Jika dibiarkan tanpa perbaikan, pasar yang seharusnya menjadi pusat ekonomi bisa semakin terbengkalai.
“Kami ingin pasar ini segera direnovasi agar masyarakat bisa berdagang dengan nyaman. Pemerintah harus bertindak sebelum kondisinya semakin parah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Bireuen, Irvan, S.Pd, M.Pd, belum bisa dimintai keterangan meskipun media ini telah mencoba menghubunginya melalui WhatsApp.
Masyarakat berharap pemerintah segera merespons keluhan ini dan mengambil langkah konkret sebelum pasar benar-benar kehilangan fungsinya. (Hendra)
Comments