BOGOR, INDONEWS – Insiden Kepala Bagian Satpam (Kabag) Metland Transyogi yang dinilai arogansi menegur dan mengusir pedagang kopi asongan menuai kecaman dari khalayak luas.
“Aksi kepala bagian satpam Metland Transyogi itu dinilai tak terpuji karena menyusahkan pedagang kecil yang mencari nafkah bagi keluarganya,” ujar Ketua Presedium Bogor Timur Bidang Ekonomi dan Investasi, Julianda Efendi, di Bogor, Kamis (20/1/2022).
Juliandi juga sangat menyayangkan, mengutuk keras serta mengecam atas tindakan oknum kepala keamanan Metland Transyogi. Tindakan itu dinilai tidak terpuji dan tidak manusiawi.
“Saya sangat mengutuk keras tindakan oknum kepala satpam Metland tersebut. Pihak Metland harus menegur dan mengevaluasi serta memperbaiki etika kepala satpamnya agar tidak mencoreng kredibilitas Depelover Metland Transyogi dan kredibilitas korp satpam,” ujar Juliandi.
Ia pun mempertanyakan apakah standar operasional prosedur (SOP) satpam tersebut dalam menjalankan tugasnya memang demikian. Tapi menurut Juliandi, seharusnya hal itu tidak terjadi, karena pedagang asongan hanya mencari rezeki untuk menghidupi keluarganya.
“Mestinya mereka (satpam) bisa lebih humanis, beretika dan bermoral dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya lagi.
Julianda berharap kejadian itu tidak terulang, dan pihak Metland Transyogi bisa memberikan solusi serta memberikan kelonggaran pada pedagang kopi asongan agar lebih tertib dan tertata.
“Kami meminta menejemen Metland agar lebih selektif dalam memilih kepala satpam. Kepala satpamnya saja kelakuannya begitu, gimana anak buahnya,” ujar dia.
Untuk diketahui, sebelumnya perlakuan kasar dan tidak manusiawi yang dilakukan seorang Kepala Bagian Keamanan Kawasan Metland Transyogi Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terhadap seorang pedagang asongan.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pedagang asongan kopi keliling yang menggunakan sepeda motor yang biasa berjualan di kawasan elit Metland Transyogi.
Waldi (36), pedagang kopi keliling menceritakan, awalnya dia menunggu pembeli datang, tiba-tiba dirinya didatangi kepala bagian keamanan Metland Transyogi. Kepala keamanan langsung menegur dan memarahi dirinya dengan kata-kata kasar, bernada ancaman sehingga dinilai tidak manusiawi.
“Kalian gak ngerti omongan kan. Sudah dibilang gak boleh dagang disini, jangan dagang lagi di sini. Besok dagang lagi di sini saya tempeleng, saya pukul. Saya pukul sekarang,” kata Waldi, menirukan kata-kata oknum kepala keamanan tersebut, Senin (17/01/2022).
Dirinya mengaku bahwa saat dimarahi tidak menjawab sepatah kata pun, namun terus dimarahi dan dibentak dengan mengeluarkan kata-kata kasar. Bahkan ujung topi Waldi dipukul kepala satpam tersebut yang sebelumnya mengatakan “Mau saya pukul gak?”.
Hal tersebut dibenarkan juga Julpawi, salah satu Pengurus Paguyuban Pedagang Asongan di Metland Transyogi. Julpawi juga mengaku sempat ditunjuk-tunjuk kepala keamanan tersebut.
Jul menyayangkan atas sikap dan perlakuan pihak keamanan Metland Transyogi yang mengusir dan memperlakukan pedagang asongan.
“Sangat disayangkan dan sangat disesalkan karena tidak manusiawi. Sikap oknum kepala keamanan yang seharusnya bisa memakai cara yang lebih bijak dan humanis menegur atau mengingatkan mereka para pedagang,” sesalnya.
“Padahal pedagang itu hanya cari makan demi keluarga, anak istrinya. Mereka tahu kok kalau dilarang. Cuma kan kita harus bisa menyikapinya dengan bijak, bukan cara seperti itu memperlakukannya,” tuturnya. (Firm)
Comments