DEPOK, INDONEWS | Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok menggelar Forum Rencana Kerja (Renja) tahun 2025, di Balai Latihan Koperasi (Balatkop), Jalan Bahagia Depok Timur, Kamis (6/3).
Forum Renja dibuka Walikota Depok Supian Suri, membahas tentang UMKM dan Pembiayaan serta pemasaran produk UMKM.
Acara dihadiri anggota DPRD Depok Endah Winarti, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Muhammad Thamrin, Bappeda, Dinkes, Forkopimda, Baznas, PNJ, para Pengusaha, UMKM dan berbagai kalangan masyarakat.
“Program UMKM ini kita akan perkenalkan di setiap wilayah di 11 kecamatan dan di 63 kelurahan,” katanya.
Thamrin menuturkan, di tahun 2025, pihaknya akan merencanakan sistem pemasaran, dan akan mengeluarkan program e-Katalog Walikota, sehingga titik-titik UMKM di kecamatan bisa terdeteksi keberadaan anggotanya dan bisa didata serta produk aslinya nantinya bisa dijadikan oleh-oleh.
“Untuk itu, UMKM kelurahan dan kecamatan harus bisa eksis, minimal sebulan sekali,” ujarnya.
Ketiga, imbuhnya, masalah pembiayaan. Trik yang disampaikan Walikota akan menjadi acuan.
“Memang saat ini kami masih melakukan pemberian subsidi bunga pinjaman dengan bunga sampai 90%, sementara kewajiban dari UMKM hanya satu persen, tapi masukan dari peserta forum, untuk pinjaman bunga yang ditanggung pemerintah, tentu kita selalu meng evaluasi dan mengkajinya,” katanya.
Mengenai bantuan hibah langsung, ia mengaku berkoordinasikan kembali dengan wali kota.
Thamrin mengakui, dana subsidi masih diminati para UMKM. Bantuan bunga ini paling tinggi dibandingkan daerah yang lain.
“Di pusat saja enggak berani, hanya memberikan solusi maksimal 6% saja. Sedangkan Kota Depok bunga yang dibantu sudah 90%,” terangnya.
“Kalau pola ini masih belum berhasil juga, kita harapkan ke depan, UMKM dan Koperasi bisa berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Keempat, sambung diam soal kemitraan. Pihaknya berharap UMKM dengan koperasinya menjadi mesin penggerak ekonomi. Yang mana kebutuhan UMKM dengan bahan bakunya apakah dengan pembiayaan atau hanya dengan pengawasan, itupun bisa dilakukan oleh koperasi.
“Di tahun 2026 kita akan buat satu kecamatan dengan akurasi yang sudah kita upload. Anggota UMKM nya gabung ke koperasi karena di sini ada perbankan, hotel dan rumah sakit dan juga sekolah. Produk-produk UMKM bisa masuk ke sektor-sektor itu,” jelasnya.
Thamrin mengatakan, DKUM sudah bekerja sama dengan PNJ terkait pembuatan foto produk dan pembuatan aplikasi.
“Jadi nanti di hotel-hotel itu ada UMKM yang digagas oleh teman-teman dari mahasiswa PNJ dan itu gratis. Selain PNJ, kita juga kerja sama dengan beberapa sekolah, meski belum maksimal, tapi kita upayakan pola kemitraan ini bukan hanya sekilas saja tapi akan berkesinambungan dengan kampus dan rumah sakit, sekolah dan lembaga/instansi untuk dipasang produk makanan dari UMKM,” pungkasnya. (Gustini)
Comments