ACEH, INDONEWS – Topik bahasan tentang siapa sosok tepat mengisi kursi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh terus menggelora dari sejumlah tokoh Serambi Makkah.
Terbaru ini, Cucu Sultan Muhammad Daud Syah, Tuanku Warul Walidin ikut memberikan pendapatnya tentang sosok Pj Gubernur Aceh.
Ia meminta pemerintah pusat, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jabatan Gubernur Aceh kepada putra terbaik Aceh yang berlatar belakang sipil, bukan dari kalangan militer.
BERITA TERKAIT: Adli Abdullah: Aceh Harus Segera Lepas Dari Kuburan Kemiskinan
“Seperti kita ketahui, dengan berakhirnya masa kepemimpinan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh, maka kepemimpinan selanjutnya ajan dijabat oleh Pj gubernur. Oleh sebab itu, kami meminta pemerintah untuk menunjuk Pj Gubernur Aceh bukan dari kalangan militer, harus dari sipil,” ungkap Tuanku Warul, Sabtu (2/4/2022).
Ia juga berharap, Pj Gubernur Aceh nanti bisa membawa perubahan Aceh lebih baik, memberikan kesejahteraan, kemakmuran, ketenteraman dan keadilan bagi seluruh rakyat Aceh.
“Saya berharap pemerintah pusat melalui Kemendagri tidak menunjuk Pj Gubernur Aceh dari latar belakang TNI atau Polri, mengingat akan trauma masa lalu terhadap hal berbau militer. Sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan tenteram dan damai,” ungkap Tuanku Warul Walidin.
Dikutip dari Dialeksis.com, permintaan sosok Pj Gubernur Aceh bukan dari kalangan militer juga disampaikan Ketua Pakar, Khaidir. Ia menekankan Pj Gubernur Aceh harus dari sipil.
BERITA TERKAIT: Adli Abdullah Semakin Kuat Sebagai Calon Pj Gubernur Aceh
“Kenapa bukan militer? Karena daerah Aceh pasca konflik bersenjata dan rawan militer memimpin Aceh. Pertimbangannya masih terkesan wilayah Aceh dikontakan sebagai daerah hot spot conflict jika kalangan militer dipilih jadi Pj Gubernur Aceh. Bahkan membuat stigma urusan stabilitas keamanan menjadi penting di Aceh,” katanya.
Meski begitu, ia berharap Pj Gubernur Aceh dari sipil yang ditunjuk nanti, tetap berkarakter tegas, berpengalaman, komunikatif, dan orang pusat, sehingga memudahkan urusan pembangunan dan implementasi kepentingan pemerintah pusat.
Menyeruak Nama Adli Abdullah
Sama dengan dua tokoh tadi, Dekan Fisipol Al Muslim Bireun, Rahmat juga berpendapat sosok yang akan mengisi Pj. Gubernur Aceh sebaiknya orang Aceh.
“Kriteria yang dibutuhkan adalah mereka yg memahami karakter orang Aceh dan memahami tentang kekhususan Aceh. Pj Gubernur harus mampu bersinergi dengan legeslatis dan seluruh komponen pemerintahan di Aceh,” terang Rahmat.
Dari sekian banyak calon, Rahmat mencontohkan putra daerah Aceh, yakni Dr. Indra dan Dr. M. Adli Abdullah.
“Saya rasa cocok untuk kedua nama tersebut, karena keduanya memenuhi beberapa kriteria yang saya sebutkan. Dr. Indra merupakan salah satu putra Aceh yang saya rasa memahami kondisi Aceh saat ini dan beliau mempunyai hubungan baik dengan pemerintah pusat. Yang kedua, Dr. Adli Abdullah. Beliau juga sangat layak, sebelum menjadi staf khusus Menteri ATR/BPN beliau sangat sering terlibat dalam kegiatan sosial pasca Tsunami di Aceh dan sering menulis artikel ilmiahnya tentang perkembangan Aceh,” ungkap Rahmat.
Menurutnya, pengalaman yang dimiliki Dr. M. Adli Abdullah sangat layak sebagai modal untuk menduduki Pj. Gubernur Aceh. Kontribusi yang Adli hasilkan selama ini dinilainnya sangat membantu masyarakat Aceh.
“Secara umum saya rasa beliau sangat memahami karakter orang Aceh. Perlu diingat, Pj Gubernur ini harus menjadi penyeimbang antara pemerintah pusat dangan segala komponen beserta masyarakat Aceh,” ujar dia.
Hubungan Baik Dengan Pusat
Rahmat juga membeberkan, keduanya memiliki kelebihan, secara hubungan dengan pemerintah pusat. Dimana Dr. Indra kuat karena hari ini beliau juga dipercayakan sebagai Setjen DPR RI. Sedangkan Dr. M. Adli Abdullah memiliki kedua-duanya.
“Dr. Adli Abduilah selain memiliki hubungan baik dengan hampir semua komponen di Aceh, beliau juga memiliki hubungan baik dengan pusat. Apalagi hari ini beliau menjadi salah satu staf khusus Menteri ATR/BPN,” ungkapnya.
Kendati demikian, keputusan siapa yang akan menjabat Pj. Gubernur Aceh tetap berada di tangan Presiden Jokowi.
“Harapan saya bagi siapapun nanti yang menjadi Pj Gubernur harus mampu bersinergi dengan semua komponen dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh. Kemudian Aceh membutuhkan pemimpin yang bisa menjadi contoh dan mengayomi masyarakat Aceh. Karena masyarakat Aceh sudah cukup lelah ketika menghadapi konflik dimasa lampau,” beber Rahmat. (red)
Comments