0

Kemenhut Ajak Gen-Z Lestarikan Alam

BOGOR, INDONEWS | PT. Banyu Agung Perkasa (BAP) bersama multipihak menggelar aksi nyata peduli lingkungan dengan menanam seribu pohon di kawasan Puncak Ajip, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (5/6).

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, dengan partisipasi berbagai pihak yang berkomitmen untuk melestarikan alam.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan institusi, di antaranya Kepala Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan pada BP2SDM Kementerian Kehutanan, Luckmi Purwandari; Direktur Utama PT BAP, Sandi Adam SH; Mayor Inf Tb Eka Purnama (Korem 061/Suryakencana); Camat Cisarua, Heri Risnandar;

Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa; Koramil 0621-10/Cisarua-Megamendung; Kongres Advokat Indonesia (KOI); Pemdes Tugu Selatan; Plt Ketua PWI Kabupaten Bogor, M. Nurofik; Peradi; Ketua Forum Wartawan Bogor Selatan (FWBS), Acep Mulyana; LBH Gebrak; GCP; BNI; PKK; Karang Taruna; Pramuka; seniman dan budayawan; hingga sejumlah komunitas lain.

Direktur Utama PT BAP, Sandi Adam SH, menyampaikan bahwa penanaman seribu pohon ini merupakan aksi lanjutan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

BACA JUGA :  Tiga Tokoh Bertemu, Sepakat Menata Bogor Selatan Lewat Jaro Ade

“Penanaman pohon ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga kelestarian alam sekaligus edukasi untuk masyarakat agar lebih peduli pada lingkungan. Sebelumnya kami bersama masyarakat Puncak melaksanakan aksi bersih-bersih dan berhasil mengumpulkan tiga ton sampah,” ujarnya.

Sandi menjelaskan, kegiatan ini juga diisi dengan pertunjukan seni bertemakan lingkungan, seperti musikalisasi puisi dan lagu, yang bertujuan menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa menjaga lingkungan bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan kreatif,” kata Sandi.

“Dengan edukasi berkelanjutan dan aksi nyata, kami berharap bisa mengurangi risiko bencana serta menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman,” imbuhnya.

Sandi menambahkan, area Puncak Ajib seluas 11,26 hektar merupakan hasil kerja sama operasi (KSO) dengan PTPN 1 Regional 2.

“Ajib sendiri memiliki makna adventure, jungle, inspiration, and planting. Kami di sini membuat hutan dan berupaya menyeimbangkan fungsi ekologi dan ekonomi. Kami berharap pula para pelaku wisata di Puncak agar ramah lingkungan,” tegasnya.

Budayawan Puncak, Abah Yudi, berharap aksi penanaman pohon dilakukan secara berkelanjutan.

BACA JUGA :  Idap Penyakit Aneh, Warga Padasuka Ciomas Butuh Bantuan

“Kalau ada penanaman jangan ‘cur laur’ (asal tanam), harus terus dipelihara. Jangan hanya jadi objek selfie. Karena ketika ditanam dari polybag ada masa transisi pohon untuk tumbuh. Libatkan warga yang ahli untuk menjaganya,” ungkap dia.

Sementara itu, Camat Cisarua, Heri Risnandar, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PT BAP.

“Pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan seperti ini. Kami akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian dan komunitas, agar pelestarian lingkungan bisa berjalan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan rencana untuk mengajak perusahaan-perusahaan lain di wilayah Puncak untuk ikut serta dalam upaya penghijauan secara bertahap.

“Ini bukan hanya tentang menjaga hutan, tapi juga membuka peluang ekonomi melalui pariwisata hijau dan lapangan kerja berbasis pemanfaatan hutan yang lestari,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan pada BP2SDM Kementerian Kehutanan, Luckmi Purwandari, mengajak seluruh generasi muda untuk melestarikan alam.

“Saat ini 50 persen penduduk Indonesia adalah generasi muda, generasi Z (gen-Z). Bayangkan jika semua mau belajar dan menularkan pelestarian lingkungan dan hutan,” ucapnya.

BACA JUGA :  Bahas Rencana Kerja Sama Strategis, IWO Bogor Raya Temui CCM

Luckmi menjelaskan, Kementerian Kehutanan sedang fokus melakukan review dan evaluasi serta menggelorakan semangat generasi muda agar memiliki perilaku yang adil terhadap alam.

“Apa yang kita lakukan terhadap alam maka alam berdampak terhadap manusia. Ayo hentikan penggunaan sampah plastik. Hari ini kita dihadapkan pada tiga persoalan utama lingkungan, yaitu climate change, terancamnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran sampah serta limbah,” papar dia.

Ia pun berharap kegiatan yang digagas PT BAP ini tidak hanya berhenti hari ini tetapi harus berkelanjutan dan dilakukan secara kolektif sehingga menjadi budaya. (Vina)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor