0

BOGOR, INDONEWS | Proyek pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 4 Citeureup, di kampung Jelok Setu, Desa Leuwinutug terus menuai polemik.

Warga setempat bahkan dibuat kecewa oleh kontraktor, sehingga warga ramai-ramai menghadang material masuk ke lokasi proyek SMPN.

Saat ditemui wartawan, warga menyebut jika mereka merasa dibohongi dan dipermainkan kontraktor maupun pemerintah yang berwenang atas proyek.

“Kami menghadang material masuk karena hak kami belum dipenuhi. Warga sangat kecewa dimana anggaran kompensasi sebesar sebesar Rp.50 juta dari kontraktor baru hanya diberikan Rp. 7 juta,” ujar H. Didi,  tokoh masyarakat setempat, Selasa (3/9).

Didi menjelaskan, dana tersebut ditujukan untuk warga, namun baru diserahkan kepada warga melalui masing-masing RT senilai Rp. 7 juta oleh Kades Leuwinutug.

“Menurut warga, dana Rp. 50 juta tersebut sudah diterima kades pada 14 Agustus lalu,” tambahnya.

Kemudian warga lainnya yang tidak menyebutkan nama menimpali dengan menyatakan ada apa dengan proyek USB SMPN 4 Citeureup.

“Ada apa sebenarnya pak dengan proyek ini. Kok semrawut begini, apakah efek waktu lalu pejabat disdik diamankan KPK atau gimana ini. Kita enggak ngerti pak di Kabupaten Bogor rumah begini. Saya juga menanyakan kenapa dana kompensasi kok macet kepada kami. Ada apa ini,” ujar warga tersebut, kepada wartawan.

BACA JUGA :  Maraknya Penjual Obat Tanpa Izin tak Tersentuh Hukum

Pernyataan tersebut diperkuat oleh tokoh warga lainnya, H. Jaja. Ia membenarkan jika hingga saat ini pembayaran ganti rugi atau kompensasi warga masih simpang siur.

“Ya bang, sampai hari terkait pembayaran ganti rugi masih banyak simpang siur, termasuk nilai sebenarnya yang akan kami terima,” kata Haji Jaja.

Sebab itu, warga melarang masuk material pembangunan SMPN 4 Citereup. Warga berharap semua permasalahan dengan warga diselesaikan terlebih dahulu.

Secara terpisah, pelaksana proyek pembangunan, Anto membenarkan jika pihaknya kesulitan mengirim material ke lokasi proyek.

“Iya, sudah empat hari material tidak bisa masuk,” katanya. (Edy)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor