BOGOR, INDONEWS – Satu dari sekian banyak tumpukan masalah kembali terjadi melanda pada masyarakat yang dikategorikan pra sejahtera dan terdampak Pandemi Covid-19, khususnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Beragam persoalan yang terjadi di kalangan masyarakat tidak mampu tersebut, dinilai tokoh masyarakat Bogor akibat dari kelalaian Pemerintahan Kabupaten Bogor atas beberapa program bantuan yang disinyalir akan merubah nasib mereka tidak mampu.
“Faktanya, hingga kini bantuan dan program pemerintah untuk mengentaskan masalah bagi masyarakat yang tidak mampu (miskin) tersebut, yaitu penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang saat ini telah dirubah oleh Kemensos RI menjadi uang tunai masih sangat amburadul dalam proses penyalurannya,” jelas Ketua DPD GMPK Bogor Raya, Jonny Sirait, Amd, Kamis (3/3/2022).
Salah satu bukti dan contoh amburadulnya pemerintah dalam menjalankan program bantuan sembako bagi masyarakat miskin tersebut terjadi di Kecamatan Tenjolaya, Jonggol dan Bojong Gede. Bahkan juga disinyalir terjadi di kecamatan lainnya.
Seperti yang disampaikan oleh beberapa masyarakat sekaligus narasumber yang merasa dirugikan dan dipaksa untuk belanja di e-Warong yang sudh ditunjuk, hingga saat ini telah ramai dan intens diberitakan media masa.
Penyebab amburadulnya program sembako di Kabupaten Bogor itu juga disinyalir lemahnya birokrasi sistem pemerintahan.
Selain itu, juga keterbukaan dan pelayanan atas informasi publik yang hingga kini masih belum terbuka secara transparan bagi masyarakat atau publik.
Kepala Bidang yang menangani perlindungan Jaminan Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Eny Irawati saat dikonfirmasi terkait amburadulnya penyaluran BPNT melalui kantor Pos, hingga berita ini diturunkan belum bersedia menjawab. (Firm)
Comments