0

BOGOR, INDONEWS | Para petani yang terwadahi dalam Himpunan Petani Peternak Muda Indonesia (HPPMI) mengecam aktivitas perambahan lereng Gunung Salak.

Guna mengantisipasi perambahan yang lebih luas, petani HPPMI mematok lahan garapan petani dengan memasang papan nama di lereng Gunung Salak, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (21/3).

Para petani memasang papan nama bertuliskan ‘Lahan Garapan Petani HPPMI Kabupaten Bogor’ di lahan-lahan yang sudah puluhan tahun digarap oleh masyarakat untuk bercocok tanam baik jenis sayur mayur maupun tanaman keras produktif.

Pantauan di lokasi, lahan garapan petani sebagian sudah mulai dirambah aktivitas pengerukan dan perataan tanah (cut and fill) menggunakan dua unit alat berat oleh pihak bernama Adhioga Yogasprana.

Di lokasi, Adhioga Yogasprana juga telah mendirikan sejumlah bangunan permanen terbuat dari beton serta beberapa bangunan non permanen.

Ketua HPPMI Kabupaten Bogor, Yusuf Bachtiar yang memimpin langsung pematokan lahan garapan petani, mengemukakan, bahwa penandaan lahan garapan petani ini menyusul kekuatiran petani akan perambahan yang semakin meluas oleh pihak Adhioga Yogasprana terhadap lahan milik petani.

BACA JUGA :  Dukung Bayu-Musa, Borsa Akan Kerahkan Seribu Massa Pada Deklarasi

“Kami para petani sangat kuatir dan merasa terganggu dengan aktivitas alat berat dan mereka sudah merambah lahan garapan petani. Dan ini sudah terjadi kurang lebih satu tahun dan kami sudah sering kali menyuarakannya melalui berbagai media namun tidak digubris,” ungkapnya.

Yusuf menegaskan pula bahwa petani dan warga Desa Cipelang dan Cijeruk sangat menyayangkan dengan aktivitas perambahan tersebut karena pihak Adhioga selalu mengatasnamakan TNI.

“Kami sangat menyayangkan sampai dengan saat ini tidak ada klarifikasi ke media dari pihak TNI terkait dengan aktivitas ini. Karena selain menggunakan alat berat yang diduga milik TNI juga banyak personel TNI yang terlibat di lokasi Adhioga Yogasprana ini. Ini apa? Apa ditugaskan oleh negara atau di bawah Adhioga?” tanyanya.

Yusuf berharap pihak TNI dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan tidak melakukan hal-hal yang berbenturan dengan rakyat.

“Saya mengharapkan TNI dapat menjaga kepercayaan rakyat. Jangan sampai tingkat elektabilitas rakyat terhadap TNI turun akibat adanya oknum-oknum TNI,” harapnya. (vna)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor