0

BOGOR, INDONEWS – Musyawarah Kecamatan (Muscam) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bersama OKP di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diwarnai kericuhan.

Acara di Gedung Serbaguna Kecamatan Rumpin ini dihadiri Camat Rumpin Ade Zulfahmi, Sekertaris Camat Rumpin (Sekcam), Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Daen Nuhdiana serta puluhan peserta muscam dari berbagai OKP, organisasi masyarakat (ormas), Inggu (6/3/2022).

Muscam yang seharusnya menjadi ajang bagaimana para pemuda mengasah ide, gagasan, strategi dan tujuan dalam berorganisasi untuk kemajuan Kecamatan Rumpin, namun disayangkan harus dinodai kerusuhan. Sejumlah pihak bahkan menilai oknum di DPD KNPI Kabupaten Bogor menjadi penyebab kekisruhan.

Salah satu peserta muscam, Faizul Hidayat menyebut oknum di DPD KNPI yang hadir untuk memimpin sidang dinilai sewenang-wenang dengan tidak pernah menggubris dan memberikan ruang bagi peserta sidang yang bersumber dari unsur OKP untuk merasionalisasi bahasan rancangan materi.

“Muscam banyak kejanggalan. Padahal sejatinya pimpinan sidang hanya berkapasitas memandu jalannya mekanisme persidangan, bukan untuk menggunjang ganjing forum dan bahkan mentendisius pimpinan sidang,” ujarnya kepada Indonews, Selasa (8/3/2022).

BACA JUGA :  Kehilangan HP dan Uang Jajan Dalam Kelas, Siswa SMA Negeri 1 Jonggol Resah

Faizul Hidayat yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa Mathlaul Anwar Kabupaten Bogor menjelasakan, pimpinan sidang bersi kukuh melanjutkan sidang tanpa menyelesaikan yang terjadi terlebih dahulu.

“Dan yang anehnya lagi, ketika peserta yang keluar karena kekisruhan dan masuk kembali ke forum, ternyata forum sudah berbeda dan pimpinan sudah diganti. Pimpinan sidang yang kedua (yang berunsur dari DPD) memaksa mendiskualifikasi salah satu peserta sidang pada pleno I pembahasan I, padahal SC sudah melakukan verifikasi satu hari sebelumnya. Lantas dimana kapasitas pimpinan sidang ini?” ujar dia.

“Seyogyanya, belum tepat sama sekali membahas kepesertaan sidang muscam KNPI Rumpin, karena sejatinya bahasan kepesertaan itu ada pada bahasan III,” tambahnya.

Menurutnya, kurang lebih 40 peserta yang hadir di forum, seharusnya dianggap sebagai keberhasilan KNPI Kecamatan Rumpin dalam menumbuh-suburkan OKP tingkat kecamatan.

Faiz, sapaan akrabnya, turut prihatin terhadap Muscam KNPI yang tidak selalu memberikan pendidikan organisasi terhadap peserta maupun anggota yang hadir, hingga adanya pengusiran peserta dari ruangan.

“Saya turut prihatin dan menyesalkan dengan tata cara muscam seperti ini. Sampai terjadi pengusiran, dan mengabaikan pendapat saya, serta tidak memberi ruang terhadap peserta lainnya untuk berintrupsi. Saya anggap kehadiran oknum unsur DPD hanya memecah belah persatuan pemuda di Rumpin,” sesal pemuda sekaligus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Bogor itu.

BACA JUGA :  Pelaku Curas Sadis Diringkus Polisi

Lebih parahnya lagi, tambah Faiz, setelah selesai mengusir peserta yang melakukan intrupsi, pimpinan sidang dengan waktu yang cepat membacakan pemilihan ketua.

“Ini sangat aneh bagi saya. Saya didorong dan digunjang-ganjing oleh peserta dan oknum premanisme, sehingga saya ditarik keluar. Saya mendengar kemenangan secara aklamasi. Padahal saya belum mendapat kejelasan dari panitia dan pimpinan sidang,” pungkasnya .

Sementara Ketua Panitia Muscam KNPI Kecamatan Rumpin, Alam, saat dikonfirmasi hanya menjawab singkat. “Dinilai tidak sehat gimana ya kang,” katanya. (Firm)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Peristiwa