0

Menyatukan Iman, Ekologi, dan Harapan Masa Depan

BIREUEN, INDONEWS | Dalam rangka mendukung Gerakan Menanam Sejuta Pohon, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen, Dr. H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd., memprakarsai penyiapan 300 bibit pohon matoa yang akan ditanam serentak pada Selasa, 22 April 2025.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program strategis Kementerian Agama RI dalam mendorong pelestarian lingkungan berbasis nilai-nilai keagamaan dan edukasi masyarakat.

Bibit matoa tersebut disiapkan secara kolaboratif oleh madrasah dan Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Bireuen.

“Pohon matoa tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga filosofis dan kesehatan. Buahnya kaya antioksidan dan baik untuk imunitas. Kami harap gerakan ini menjadi sarana menjemput keberkahan,” ujar Dr. Zulkifli saat meninjau bibit di MIN 50 Bireuen, Senin (21/4/2025).

Penanaman akan dilakukan di halaman madrasah, area KUA, serta ruang-ruang publik lainnya.Kemenag Bireuen juga melibatkan para guru dan siswa sebagai bagian dari pembelajaran praktis tentang tanggung jawab lingkungan dan pengamalan ajaran agama.

Sementara itu, KUA menggerakkan takmir masjid dan majelis taklim untuk mengedukasi jamaah tentang pentingnya gerakan ini. Masyarakat juga diajak aktif menanam pohon matoa di pekarangan rumah sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan bentuk ibadah sosial.

BACA JUGA :  Cegah Kenakalan Remaja, Kasi Humas Polres Lampung Utara Lakukan Binluh

Matoa (Pometia pinnata), tanaman endemik Papua yang mulai dibudidayakan di Aceh, memiliki potensi ganda: sebagai penghasil buah kaya vitamin C dan E serta sebagai komoditas ekonomi bernilai jual tinggi.

“Ini bukan sekadar soal penghijauan, tapi juga ketahanan ekonomi keluarga,” tegas Dr. Zulkifli.

Kedepan, Kemenag Bireuen berencana memperluas gerakan ini dengan menggandeng dayah, organisasi keagamaan, hingga komunitas lokal. Bahkan, tim pemantau dan perawatan pohon akan dibentuk guna memastikan keberlangsungan manfaatnya secara jangka panjang.

“Menanam pohon adalah investasi ekologi dan spiritual. Ia tumbuh memberi manfaat, menjadi sedekah yang terus mengalir pahalanya,” ujar Dr. Zulkifli, yang menegaskan pentingnya gerakan ini sebagai warisan untuk generasi mendatang.

Inisiatif ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Bireuen, karena sejalan dengan visi pembangunan hijau berkelanjutan di daerah. Masyarakat pun diajak menjadikan Bireuen sebagai daerah yang lebih hijau, sehat, dan diberkahi.

“Dengan menanam satu pohon, kita menanam harapan. Mari bersama kita hijaukan Bireuen,” pungkas Dr. Zulkifli. (Hendra)

You may also like

Comments

Comments are closed.