0

BIREUEN, INDONEWS | Dalam suasana penuh khidmat menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Desa Suka Tani yang terletak di Kilometer 33, Kabupaten Bireuen, melaksanakan kegiatan penyembelihan dan pembagian hewan kurban kepada warga desa.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (7/6/2025) di halaman samping meunasah dan turut dihadiri oleh Kepala Desa, Syarbaini, serta sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan perusahaan lokal.

Sebanyak 14 ekor hewan kurban berhasil dikumpulkan dari partisipasi masyarakat dan dukungan perusahaan setempat. Hewan kurban terdiri atas 5 ekor lembu, 8 ekor kambing, dan 1 ekor kibas, yang kemudian disembelih sesuai dengan syariat Islam.

Dagingnya dibagikan secara merata kepada sekitar 230 kepala keluarga (KK), termasuk para pekerja perusahaan yang berdomisili atau berkegiatan ekonomi di wilayah desa.

Dalam keterangannya kepada media, Kepala Desa Syarbaini menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Kami sangat bersyukur atas partisipasi semua pihak, baik masyarakat maupun perusahaan yang telah berkontribusi. Kurban bukan sekadar ritual tahunan, tetapi merupakan wujud nyata kepedulian dan kebersamaan. Semoga daging yang dibagikan membawa keberkahan bagi semua penerima dan menguatkan semangat gotong royong di tengah masyarakat,” ujar Syarbaini.

BACA JUGA :  Kolektor Timah Kampung Stasiun 2 Tampung Hasil Tambang Diduga Ilegal

Dalam ajaran Islam, ibadah kurban memiliki makna yang mendalam, bukan hanya sebagai bentuk pengorbanan materiil, tetapi juga spiritual. Kurban berasal dari kata Arab qurban (قربان), yang berarti “pendekatan diri” kepada Allah SWT. Ibadah ini dilakukan dengan menyembelih hewan ternak tertentu pada tanggal 10 hingga 13 Zulhijjah dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah.

Kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, menjadi simbol utama ketundukan total seorang hamba kepada kehendak Tuhannya. Allah SWT kemudian mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan sebagai bentuk kasih sayang dan pengabulan pengorbanan mereka. Hal ini tercermin dalam firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 37:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya,” katanya.

Ayat ini mempertegas bahwa esensi kurban bukanlah pada daging atau darah, melainkan pada niat tulus, ketakwaan, serta keikhlasan dalam berbagi kepada sesama.

Di tengah tantangan sosial dan ekonomi, khususnya di wilayah pedesaan, pelaksanaan kurban menjadi instrumen penting untuk memperkuat solidaritas dan memperbaiki ketimpangan sosial.

BACA JUGA :  AG, Warga Desa Bakik Menjadi Korban Pembunuhan

Kegiatan kurban di Desa Suka Tani tidak hanya berperan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, tetapi juga mempererat jalinan silaturahmi antarkomunitas.

Selain itu, keterlibatan pihak perusahaan dalam kegiatan ini menunjukkan adanya kolaborasi harmonis antara dunia usaha dan masyarakat lokal, yang sangat penting untuk membangun desa yang berdaya dan mandiri.

Pemerintah Desa Suka Tani berharap tradisi mulia ini terus berlanjut dan semakin berkembang pada tahun-tahun mendatang. Kepala Desa Syarbaini mengajak seluruh warga untuk menjadikan Idul Adha sebagai momentum introspeksi dan peningkatan kualitas ibadah sosial.

“Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momen untuk memperkuat nilai-nilai persaudaraan, membangun empati, dan menebarkan manfaat bagi sesama. Semoga setiap hewan yang dikurbankan menjadi jalan berkah dan pahala yang terus mengalir,” pungkasnya. (Hendra)

You may also like

Comments

Comments are closed.