BIREUEN, INDONEWS | Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen berupaya mengatasi kekosongan tenaga Bidan Desa dengan menempatkan lulusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Para bidan yang direkrut melalui skema P3K ini nantinya akan bertugas di berbagai desa yang saat ini mengalami kekurangan tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr. Irwan, dalam keterangannya kepada media ini Minggu (2/2/2025) mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam memastikan layanan kesehatan dasar tetap berjalan optimal, terutama di wilayah pedesaan.
“Penempatan bidan P3K ini diharapkan dapat mengisi kekosongan tenaga kesehatan di Poskesdes dan Polindes. Saat ini, masih ada sejumlah desa yang belum memiliki bidan desa, terutama di wilayah kerja beberapa puskesmas,” ujar dr. Irwan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kekosongan bidan desa terjadi di sejumlah kecamatan, khususnya di bagian barat Kabupaten Bireuen, seperti Kecamatan Peudada, Jeumpa, Peulimbang, hingga Kecamatan Samalanga.
Kekurangan tenaga bidan ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah perpindahan bidan ke daerah lain setelah mendapatkan peluang kerja di instansi lain.
“Awalnya, tenaga bidan di Kabupaten Bireuen sudah mencukupi dengan pola satu desa satu bidan, termasuk di Puskesmas. Namun, karena adanya permohonan pindah tugas atau penerimaan di tempat lain, maka terjadi kekosongan tenaga bidan di desa-desa tertentu. Jika tidak segera diisi, jumlah kekurangan ini bisa terus bertambah,” jelasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Bireuen mengajukan usulan agar bidan P3K dapat segera ditempatkan di desa-desa yang mengalami kekosongan tenaga kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Irwan menegaskan bahwa bidan desa yang ditempatkan nantinya diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat.
Selain itu, bagi bidan yang bertugas di Poskesdes, mereka juga diharapkan siap memberikan pelayanan selama 24 jam.
“Kami berharap para bidan desa dapat menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kehadiran mereka sangat penting untuk memastikan layanan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan medis dasar tetap berjalan dengan baik,” tutupnya.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan bayi di pedesaan, serta mengurangi risiko keterlambatan penanganan medis akibat minimnya tenaga kesehatan. (Hendra)





























Comments