BOGOR, INDONEWS – Dua sahabat lama yang juga aktivis lingkungan, Syarif dan Jonny Sirait melakukan obrolan santai di Warung Es Kelapa, Setu Cikaret, Kawasan Cibinong, Bogor, Rabu (19/1/2022).
Keduanya membahas bagaimana menciptakan desa wisata dengan konsep kawasan ramah lingkungan (KRL), yaitu dengan cara daur ulang.
“Kita nanti memanfaatkan sampah dengan cara memisahkan antara sampah organik dan an organik. Dan merubah perilaku masyarakat supaya dapat merubah pemikiran, bagaimana sampah bisa menjadi nilai uang, yaitu dengan membuat berbagai macam produk yang bisa dihasilkan dari sampah tersebut,” kata Syarif, membuka perbicangan.
Jonny menyepakati, tindakan selanjutnya yakni dengan memonitoring pencemaran lingkungan dan membentuk karakter masyarakat.
“Dari situ lah sinerginya semua SKPD, dan di setiap kecamatan terdapat satgas KRL,” ucap Jonny.
Syarif pun manggut pertanda sependapat dengan ungkapan Jonny. Lantas, Syarif membeberkan bahwa KRL ini dilombakan oleh Bupati Bogor, Ade Yasin dengan hadiah best of the best Rp. 7 juta.
“Konsep seperti ini saya yakini manfaanya bisa merubah satu lingkungan. Di setiap rumah ada pohon hijau dan bak sampah, PHBS sudah berjalan. Kemudian KRL menciptakan lapangan pekerjaan. Dan, dari KRL tersebut hasil yang sudah didapatkan adalah dengan mendirikan usaha-usaha kerajinan, kelompok dan lainnya, dengan menjual produk dari limbah sampah tersebut,” beber Syarif.
Jonny kemudian menimpali bahwa di Rawa Panjang sudah ada 24 KRL, bahkan kepala desanya mengeluarkan peraturan desa (perdes) dan berani mengeluarkan anggaran, sehingga akhirnya desa ini menjadi maju dengan penataan yang baik, walaupun dilakukan secara perlahan step by step.
“Etika dan perilaku berawal dari sini, sehingga membuat perubahan terhadap perubahan emosi seseorang. Contoh membuang sampah ke tempatnya. kita menjaga lingkungan, maka lingkungam akan menjag kita. Dan disini ujung tombaknya adalah RT-RW,” ungkap pria berdarah Batak itu.
Lagi, Syarif menyepakatinya dan menambahkan bahwa jembatan, drainase, sanitasi merupakan bagian dari KRL, serta Rawa Panjang menjadi percontohan se Kabupaten Bogor.
“Menggerakan dari lingkungn setempat, jadilah penggerak dengan SK dari desa. Harapannya kegiatan ini disupport oleh pemerintah, karena secanggih apapun mesin untuk mengolah sampah, namun pada akhirnya akan dikembalikan ke masyarakat untuk memilah sampah organik dan an organik,” tambah Syarif.
Perbincangan keduanya pun disudahi dengan sebuah komitmen bersama berupaya menjadikan Kabupaten Bogor ramah lingkungan. (Cici)
Comments