JAKARTA, INDONEWS – Dalam rangka memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat tentang membangun keluarga berkualitas, DPR bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja, di wilayah Jakarta Pusat, Minggu (28/8/2022).
Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. H. Kurniasih Mufidayati, M.Si (Anggota DPR RI Komisi IX), Ir.Mila Rahmawati, MS (Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN), Drs. Ibni Sholeh, M.Si (Kepala Bidang Penggerakan dan Ketahanan Keluarga Dinas PPAPP Provinsi DKI), Kepala Seksi Penggerakan dan Ketahanan Keluarga Sudin PPAPP Kota Adm Jakarta Pusat, Drs. Bambang Kristianto.
Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si yang hadir secara virtual mengatakan, pihaknya bersama BKKBN akan membangun konsep keluarga yang berkualitas dan penuh dengan perencanaan.
Selain itu, pihaknya juga akan fokus menuntaskan persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di Indonesia. Dimana Pandemi Covid-19, juga berdampak pada keluarga di Indonesia, sehingga berpengaruh pada tingginya angka stunting,kita berharap masyarakat bisa support terhadap visi dari BKKBN ini, untuk membangun keluarga-keluarga yang berkualitas.
Karena keluarga yang berkualitas ini sangat penting sekali perannya, apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini. Pandemi ini sangat berdampak pada keluarga Indonesia, baik dampak terhadap ketahanan sosialnya, ketahanan ekonominya, dan ketahanan pangannya.
“Nah ketahanan pangan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting, supaya gizi anak tetap terjaga,” kata Mufidayati.
Lebih lanjut dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, untuk berkolaborasi bersama-sama mewujudkan keluarga yang berkualitas. Nantinya, keluarga Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain, jika memiliki SDM yang berkualitas.
Sementara Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN Ir. Mila Rahmawati dalam pemaparannya menjelsakan, bahwa anak stunting akan mudah terserang penyakit.
“ASI yang berwarna kuning jangan dibuang dari saat kita melahirkan, biarlah anak datang dan mencari ASI ibunya. Setelah melahirkan ASI diberikan kepada anak antara 10 sampai 15 menit. Inilah yang disebut inisialsi menyusui. Di sinilah kontak pertama antara ibu dan anak,” jelasnya.
Adapun Kepala Seksi Penggerakan dan Ketahanan Keluarga Sudin PPAPP Kota Adm. Jakarta Pusat, Drs. Bambang Kristianto, M.Si juga menjelaskan, kaum perempuan jangan sampai melahirkan sebelum usia 20 tahun karena berisiko adanya kelainan dan kesulitan, dan emosionalnya tidak stabil.
“Usia 20 sampai 35 tahun merupakan usia ideal, sehat fisiknya. WHO mengatakan orang sehat ada tiga, yaitu sehat badan, sehat sosial, dan sehat ekonomi,” jelasnya.
Program Bangga Kencana sendiri berfokus untuk mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat di Indonesia, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada Bina Keluarga Remaja (BKR). (Supri)





























Comments