0

BOGOR, INDONEWS | Anak Kepala Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor berinisial L diduga tega menghajar warga, karena tidak terima sang ayah dikritik.

Akibat insiden itu, Desa Klapanunggal kembali membuat Kabupaten Bogor tercoreng, setelah sebelumnya kasus pungli THR oleh Kades Klapanunggal ke para pengusaha dan dugaan pungutan PTSL yang dilaporkan ke Polda Jabar belum tuntas.

Peristiwa penganiayaan itu pun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1,2 detik, memperlihatkan aksi penganiayaan yang dilakukan L terhadap warga Klapanunggal.

L yang merupakan anak Kepala Desa Klapanunggal melakukan pemukulan terhadap Mekel Wahyudin Miraj karena mengkritik ayahnya melalui media sosial.

Dari video itu, terlihat L tak memberi kesempatan korban berbicara. L melayangkan pukulan dan menampar wajah korban hingga mengalami luka memar pada bagian kepala. Korban juga segera menjalani visum untuk keperluan laporan polisi.

Diketahui, penganiayaan terjadi di rumah korban setelah pelaku L mendatangi kediamannya. Hal itu dipicu unggahan kritik yang disampaikan korban terhadap ayah pelaku yang menjabat sebagai Kepala Desa Klapanunggal.

BACA JUGA :  Tiga Pegawai Terbaik Terima Penghargaan Dari Camat Walantaka

Kemudian pada Rabu (30/4) siang, korban didampingi kuasa hukumnya mendatangi Polsek Klapanunggal untuk melaporkan kejadian tersebut secara resmi.

Kuasa hukum korban, Xander Gorga Gultom mengatakan, tindakan pelaku sudah masuk dalam kategori kekerasan fisik dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Klapanunggal, Aiptu Hendy Suhendi membenarkan bahwa laporan telah diterima dan pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengusut kasus ini.

Di tempat terpisah, Ketua DPD Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kabupaten Bogor, Jonny Sirait menyayangkan aksi tidak terpuji yang dilakukan pejabat publik.

“Belum juga tuntas kasus pungli THR oleh Kades Klapanunggal, dan pungli PTSL yang melibatkan oknum perangkatnya, kini giliran anaknya kades berulah dengan menghajar warga. Ini sangat ironis, tapi anehnya kades seperti itu masih dipelihara,” ujar Jonny, saat dihubungi Media-Indonews, Rabu (30/5).

Jonny juga prihatin wajah Kabupaten Bogor semakin tercoreng akibat ulah Kades Klapanunggal, oknum perangkat dan anaknya. Di sisi lain, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor tidak bertindak secara nyata, dan seolah membiarkan Bumi Tegar Beriman viral karena keburukannya.

BACA JUGA :  Ratusan Karangan Bunga Penuhi Kantor Bupati Tangerang

“Kalau saya yang jadi pemimpinnya, sudah saya sanksi tegas itu kepala desa. Ngapain hanya duduk-duduk di ruangan ber-AC, tetapi Kabupaten Bogor terus tercoreng. Malu lah kita dilihat daerah lain karena ulah oknum pejabat publik nakal,” ujar Jonny, menyesali.

Sementara disinggung soal kritikan, Jonny menegaskan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk mengkritik pejabat.

“Tentu saja masyarakat berhak memberikan kritik yang konstruktif dengan tujuan memperbaiki sebuah kinerja, kualitas dan bukan untuk menjatuhkan,” pungkasnya. (Jaya)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Banten