0

BOGOR, INDONEWS – Proyek rekontruksi Jalan Pahae-Nyengcle, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (PUPR) Kabupaten Bogor melalui CV. Keisya Gigih Perkasa dikeluhkan warga, khususnya penguna jalan.

Pasalnya, pengerjaan jalan tersebut dianggap menganggu mobilitas warga karena pihak proyek menutup semua akses jalan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Bahkan akses umum seperti sekolah yang ada di lokasi pun turut terkena imbas karena harus memutar dan jaraknya menjadi jauh, sehingga orangtua siswa yang biasa mengantarkan anaknya kesulitan karena harus mencari jalan alternatif lain menuju sekolah.

Diketahui bahwa proyek rekontruksi jalan Pahae-Nyengcle menghabiskan anggaran pemerintah senilai Rp 1.796.000.000,00., (Satu Miliar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Enam Juta).

Maman, salah satu pengguna jalan mengatakan, pengerjaan jalan tersebut tidak memberikan akses kepada pengendara untuk lewat.

“Parah. Masa jalan dibeton, ditutup semua. Gimana kita mau lewat,” katanya, dengan nada kesal.

Dirinya mengaku sedikit lega karena ada masyarakat sekitar yang membantu membuka jalan untuk kendaraan roda dua, akan tetapi jalannya curam dan licin dan tak jarang ada pengendara jatuh.

BACA JUGA :  Gegara Bau Limbah, Warga Hambalang Geruduk PT. Mitra Garuda Palapa

“Ada masyarakat sekitar yang membuka akses jalan melalui jalan pemukiman masyarakat. Namun sayang jalannya curam dan licin. Bahkan banyak pengendara roda dua terjatuh,” katanya, Sabtu (9/12/2023).

Senada dengan Maman, salah satu masyarakat sekitar yang enggan disebutkan namanya menyayangkan pihak kontarktor yang seakan arogan dan tidak punya SOP dengan menutup semua akses jalan.

“Saya setiap hari bekerja di daerah Sukamakmur, sekarang harus muter lewat Desa Cibatutiga menuju Karangsari lalu masuk Desa Karyamekar. Waktu saya jadi terbuang karena harus memutar arah,” katanya.

Selain itu, kata dia, jalan Desa Cibatutiga yang menuju Karangsari juga rusak dan tidak layak dilewati kendaraan roda dua, apalagi kendaraan roda empat.

“Saya berharap kepada pihak kontraktor agar jangan semena-mena dalam melakukan pengerjaan, sehingga merugikan banyak orang,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor belum dapat dikonfirmasi. (Firm)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor