BOGOR, INDONEWS – Sebuah kopi dan teh sudah tersaji di meja kecil sebuah ruangan rumah sederhana di Bumi Panggugah, Desa Ciomas, Kabupaten Ciomas, Jawa Barat.
Tampak 2 orang asyik berdiskusi mengenai program pemerintah untuk masyarakat. Terdengar jelas, diskusi santai itu membahas perekonomian bangsa dibawah tekanan wabah global virus Corona.
“Saya pikir bantuan pemerintah menjadi hal yang harus kita pikirkan bersama. Ekonomi sendiri menjadi prioritas pembahasan pagi ini. Oh ya, kita belum tahu kapan Bantuan Langsung Tunai para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) cair,” ucap Ketua Sahabat Jonny Sirait (SJS), Didi Hardiansah, membuka diskusi pada Jumat (14/1/2022) itu.
“Sepakat, saat ini saya banyak menerima informasi bahwa para pelaku UMKM menantikan dan mempertanyakan kapan BLT UMKM 2022 akan cair. Kiranya ini menjadi hal yang harus kita perjuangkan dan bagaimana kita mendorong pemerintah untuk segera mencairkannya,” timpal Jonny Sirait, sembari kembali menyimpan gelas kopi ke atas meja.
Didi kemudian menguraikan bahwa sampai saat ini sebenarnya pemerintah belum mengeluarkan keputusan terkait penyaluran dana BLT UMKM 2022 tersebut. Pihak Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan menyebut belum bisa memastikan apakah BLT UMKM masih akan dilanjutkan pada tahun 2022 ini atau tidak.
“Saat masih di rumah saya baca sebuah artikel bahwa pencairan BLT UMKM tahun 2022 ini belum jelas, cair atau tidak. Inilah yang akan menjadi konsen Sahabat Jonny Sirait. SJS sangat mendukung BLT UMKM kembali cair, sebab bantuan ini sangat efektif mendongkrak UMKM,” kata Didi.
Jonny kembali mengamini pernyataan itu. Sebab menurut Jonny, BLT UMKM menjadi salah satu kebijakan Komite Penanganan Covid-19 dan juga Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN).
“Kita juga tahu bahwa BLT UMKM ini bertujuan membantu masyarakat yang berwirausaha di tengah masa pandemi. Jadi jelas progam ini sangat membantu dan harus diperjuangan SJS,” ujarnya.
Usai menyeruput kopi, Jonny kemudian menjelaskan, pemerintah menyalurkan BLT UMKM dalam bentuk BPUM dengan dana sebesar Rp.1,2 juta per bulan. Menurutnya, sangat realistis jika bantuan tersebut dinaikan di tahun ini.
“Loh, tidak berlebihan kan kalau memang bantuan ini naik. Tapi kita tidak usah muluk-muluk lah. Yang penting bantuan ini cair, ekonomi bangsa pulih dan pelaku UMKM sejahtera,” katanya.
“Kita belum bisa memastikan apakah BLT UMUM tahun ini cair atau tidak, tapi kita berhak mendorong agar bantuan ini cair. Nah sementara, bagi masyarakat yang penasaran bisa cek secara langsung status penerima BLT UMKM 2022 dan mencairkannya, di situs https://eform.bri.co.id/bpum terlebih dahulu,” tambah Jonny.
Didi kemudian mengingatkan agar masyarakat juga mewaspadi dengan beredarnya berita bohong atau hoaks tentang BLT UMKM. Seperti pada unggahan di media sosial Facebook, sebuah informasi terkait bantuan dari pemerintah berupa uang tunai Rp1,2 juta serta instruksi agar masyarakat memastikan bahwa namanya terdaftar sebagai penerima BLT UMKM dengan mengklik sebuah tautan tertentu.
“Saya baca di website resmi kominfo, bahwa informasi tersebut diunggah pada 6 Januari 2022. Nah faktanya, tautan yang tersebar di Facebook itu dipastikan hoaks. Sebab, belum ada pengumuman resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM terkait kelanjutan pemberian BLT UMKM pada 2022. Saat ini, Kemenkop UKM masih menunggu keputusan dari Kemenkeu terkait anggaran program BLT UMKM 2022,” beber Didi.
Didi kemudian mengatakan, di era serba “aji mumpung” ini, SJS juga harus bisa membentengi masyarakat kecil, khususnya di Kabupaten Bogor dari jeratan hoaks serta penipuan.
“Secara umum, kita tetap berada di pihak masyarakat. Kita perkuat kembali bahwa SJS untuk kesejahteraan masyarakat. Jadi mari bung, kita perjuangan masyarakat,” pungkas Didi.
Diskusi kopi santai itu pun disudahi. Jonny Sirait dan Didi Hardiansah bersalaman untuk kemudian melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Dokumentasi momen pertemuan tersebut terformat di smartphone wartawan Media Indonews. (bon)
Comments