Masyarakat Dapatkan Akses Kesehatan yang Lebih Baik
BIREUEN, INDONEWS | Setelah mengalami kendala yang menyebabkan terhentinya aktivitas pelayanan kesehatan, Posyandu di Desa Meunasah Reudeup, Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen, akhirnya kembali beroperasi sejak Senin (3/2/2025).
Sebelumnya, layanan kesehatan ini sempat terganggu akibat dinamika sosial di masyarakat, yang berdampak pada akses kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
Kembalinya aktivitas Posyandu ini merupakan hasil dari koordinasi berbagai pihak, termasuk Koramil 10 Pandrah di bawah pimpinan Lettu Inf Rusli melalui Sertu Suratno, Babinsa lainnya, serta Bhabinkamtibmas.
Mereka hadir di lokasi untuk memastikan keamanan dan kelancaran pelayanan kesehatan, serta mendampingi tenaga medis dan kader Posyandu dalam melaksanakan tugas mereka.
Pelaksanaan Posyandu yang kembali berjalan ini turut mendapat dukungan penuh dari unsur pemerintah desa dan tenaga kesehatan, di antaranya, Kepala Desa Meunasah Reudeup, Rahmat Saputra, Kepala Puskesmas Pandrah, Nurmasyithah, S.Km, Kader Posyandu dan masyarakat setempat.
Dibukanya kembali posyandu menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya bagi ibu hamil dan balita yang membutuhkan pemantauan rutin. Dengan adanya layanan ini, imunisasi, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, serta pemberian makanan tambahan (PMT) dapat kembali dilakukan.
Kepala Puskesmas Pandrah, Nurmasyithah S.Km, menegaskan pentingnya akses kesehatan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Ia berharap layanan kesehatan tetap berjalan tanpa hambatan karena Posyandu merupakan fasilitas penting dalam upaya menjaga kesehatan ibu dan anak, serta menekan angka stunting di daerah tersebut.
“Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang harus dijamin. Terhentinya layanan Posyandu akan berdampak besar pada pertumbuhan anak dan kesehatan ibu hamil. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan pelayanan ini terus berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Selama beberapa waktu Posyandu tidak beroperasi, masyarakat mengalami dampak yang cukup signifikan, di antaranya tertundanya imunisasi bayi dan balita, meningkatkan risiko penyakit menular, ibu hamil tidak mendapatkan pemeriksaan rutin, yang berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan.
Kemudian kurangnya pemantauan tumbuh kembang anak, memperbesar risiko stunting, Pemberian vitamin dan makanan tambahan bagi balita menjadi terhambat.
Seorang ibu yang membawa anaknya ke Posyandu mengungkapkan rasa lega setelah layanan ini kembali berjalan.
“Kami sangat bersyukur Posyandu sudah dibuka lagi. Sebelumnya, kami khawatir karena anak-anak tidak bisa mendapatkan imunisasi tepat waktu,” katanya.
Dengan kembali normalnya pelayanan Posyandu, masyarakat berharap tidak ada lagi kendala yang dapat mengganggu akses kesehatan mereka. Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa layanan kesehatan harus berjalan secara berkelanjutan tanpa hambatan.
Pihak Koramil 10 Pandrah dan Bhabinkamtibmas juga memastikan bahwa mereka akan terus memantau situasi di desa dan siap membantu agar pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik.
Dengan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, diharapkan Posyandu tetap menjadi pilar utama dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. (Hendra)
Comments