0

BOGOR, INDONEWS – Ketua DPD Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Bogor Raya, Jonny Sirait, A.Md berharap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor berkaca pada kasus yang menimpa Bupati Bogor non aktif, Ade Yasin.

Jonny mengemukakan, ditangkapnya Ade Yasin oleh KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) beberapa waktu lalu, tak lepas dari tindak tanduk bawahannya yang harus dibenahi. Para kepala dinas hingga kepala desa dinilai masih gemar berkecimpung permainan yang menjurus pada tindakan korupsi.

“Kami mencontohkan, salah satu program terbaik Kabupaten Bogor adalah Satu Miliar Satu Desa atau Samisade. Gagasan bu Ade ini sangat luar biasa. Hanya saja di tingkat bawah justru menjadi rawan dikorupsi. Jadi mental korup pejabat Kabupaten Bogor patut kita soroti,” ujar Jonny, dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Jumat (6/5/2022) pagi.

Ia berharap para pejabat di Kabupaten Bogor berkaca pada kasus Ade Yasin, yang seolah Ade Yasin menjadi tumbal para bawahannya. Menurut Jonny, praktik korupsi di Kabupaten Bogor telah menjamah pada sejumlah program.

BACA JUGA :  Parkir RSUD Cileungsi Dinilai Mencekik Leher, Dewan Pengawas dan Pihak Ketiga Bungkam

“Selain Samisade, ada bantuan pangan non tunai (BPNT) yang nyatanya di Kabupaten Bogor kita temukan bermasalah. Oknum-oknum berdasi terlibat dalam permainan kotor BPNT. Sehingga hal inilah yang menjadikan bu Ade korbannya,” ujar Jonny.

Pria berdarah Batak itu juga berpendapat, ketidaktransparanan dan tertutupnya para pejabat di Kabupaten Bogor menjadi pemicu OTT KPK hingga puncaknya Ade Yasin yang menjadi korban.

“Kita semua tahu, bu Ade sudah sangat transparan, terbuka dan ikut mengawasi program di Tegar Beriman, namun tak sedikit berdasarkan temuan GMPK, justru para bawahannya yang merusak semua program itu. Lantas, bu Ade menjadi korban. Oleh karenanya, kami berharap tidak ada lagi pejabat Kabupaten Bogor yang berurusan dengan KPK,” ujar dia.

Jonny juga menambahkan, temuan-temuan GMPK baik pada program Samisade, BPNT dan lainnya akan terus ditindaklanjuti hingga pelaporan ke aparat penegak hukum, termasuk KPK.

“Kita sebagai anak bangsa dan warga Kabupaten Bogor akan terus menyikapi penyimpangan atau temuan yang ada. Dengan harapan, Kabupaten Bogor benar-benar bersih dari tindakan korupsi,” tegasnya.

BACA JUGA :  Meski Tanpa Kehadiran Paslon 02, Relawan Borsa Terus Bergerak Demi Kemenangan Bayu-Musa
Berbenah

Jonny Sirait juga menegaskan, sudah saatnya para pejabat di Kabupaten Bogor membenahi diri sehingga merubah paradigma birokrasi Kabupaten Bogor masih amburadul.

“Saya pikir musibah yang menimpa bu Ade Yasin sehingga berurusan dengan KPK harus dijadikan cermin agar para pejabat Kabupaten Bogor membenahi diri. Namun demikian, GMPK juga akan ikut terlibat dalam pencegahan korupsi. Dan apabila ada oknum yang terlibat, GMPK tak segan melaporkannya,” ujar dia.

Jonny juga berharap, palayanan dan program Kabupaten Bogor tetap berjalan dengan baik meski bupati kini tengah berurusan dengan KPK. Ia meminta pihak-pihak berkompeten dalam pemerintahan Kabupaten Bogor bertanggungjawab dan penuh amanah.

“Biarlah apa yang menimpa bu Ade menjadi pelajaran bagi kita semua. Roda pemerintahan Kabupaten Bogor harus tetap berjalan. Dan yang mengembannya harus amanah. Kami dari GMPK hanya ingin terus menekankan, agar para pejabat lebih terbuka, dan tidak lagi ada yang tersandung kasus korupsi,” pungkasnya. (bint)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor