0

BOGOR, INDONEWS – Seluruh Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta mengikuti workshop pengelolaan Dana BOS tahun 2022. Workshop mengusung tema “Meningkatkan Kualitas, Efektifitas dan Transparansi Penggunaan Dana BOS”.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengoptimalisasian alokasi dana BOS. Kegiatan berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 26 dan 27 Januari 2022 di gedung aula utama sekolah Laboratorium KKGJ Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajurhalang.

Workshop dihadiri Hartono Anwar (Sekretaris Dinas Kabupaten Bogor), Inawati (Inspektorat Kabupaten Bogor), Didin Syafrudin (Manager BOS Kabupaten Bogor), Samsudin (Kasie Dikes), Yeni (pengawas SMP Tajurhalang), Euis Farida (Pengawas SD Kecamatan Tajurhalang). Sedangkan pesertanya mencapai 30 orang kepala SD negeri/swasta, 15 orang kepala SMP negeri/swasta se Kecamatan Tajurhalang. Hadir juga para operator dan bendahara dari setiap sekolah.

Workshop diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Sanin Suardi sebagai Ketua KKKS SD Kecamatan Tajurhalang dan ketua panitia workshop.

“Workshop ini dilaksanakan pada awal tahun anggaran 2022. Marilah kita bersama-sama bekerja dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas kepala sekolah, khsusunya se Kecamatan Tajurhalang, sehingga dapat mengelola Dana BOS dengan baik, berkualitas dan transparan,” ungkap Sanin, dalam sambutannya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan, peserta workshop dan panitia pelaksana yang digawangi pengurus KKKS SD Tajurhalang, dan sponsor kegiatan ini.

“Semoga workshop hari ini berjalan lancar dan baik dan dapat tersusun rencana kerja sekolah yang baik,” tukasnya.

BACA JUGA :  PLN UP3 Gunung Putri dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor Teken Kerja Sama

Setelah sambutan dari Ketua K3S SD Tajurhalang dan jeda waktu coffee break, maka dilanjutkan sambutan inspektorat Kabupaten Bogor.

Pada kesempatan itu, Ina (Inspektorat) menyampaikan bahwa penggunaan dana BOS harus berimbang pada semua komponen pembiayaan sekolah, jangan ada komponen yang tidak terbiayai sama sekali.

“Contohnya kegiatan hari ini, merupakan realisasi dari pengembangan kompetensi kepala sekolah. Kegiatan ini juga sangat diapresiasi, karena seluruh kepala SD maupun SMP baik negeri ataupun swasta mau ikut serta dalam kegiatan ini. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik di lingkungan pendidikan. Tak lupa saya berpesan agar terus transparan dan amanah serta sesuai dengan aturan yang ada dalam mengelola dana BOS,” pesannya.

Permasalahan Honor

Pada kesempatan ini, Didin Syafrudin (Manager BOS) mengutarakan permasalahan yang sering dialami oleh banyak sekolah mengenai honor guru atau tenaga pendidikan (tendik) yang datanya belum terdaftar di dapodik.

“Maka tindakan apa yang baiknya dilakukan sekolah untuk menyikapi hal ini. Sosialisasi input data arkas harus sesuai dengan harga yang telah tertera di sistem arkas. Jangan ada yang dibawah atau melampaui ketetapan harga yang tertera pada sisitem Arkas,” ungkapnya.

Sama halnya dengan inspektorat, Didin juga mengingatkan bahwa alokasi komponen pembiayaan sekolah harus seimbang, jangan sampai ada komponen yang tidak terbiayai atau sangat sedikit alokasi pembiayaannya (tidak rasio dengan jumlah siswa yang ada).

BACA JUGA :  Polsek Babakan Madang Tindaklanjuti Video Wanita Mengaku Diperas di Bengkel

Sambutan dilanjutkan oleh Hartono Anwar selaku Sekdis Kabupaten Bogor. Ia menyampaikan pesan tentang disiplin pegawai. Dalam rangka upaya meningkatkan kedisiplinan PNS tersebut, pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang disiplin PNS, yaitu mulai dari Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1952 tentang Hukuman Jabatan, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Usaha Swasta.

“Yang terakhir adalah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Namun dalam kenyataannya, peraturan yang telah diterbitkan pemerintah diatas tidak dapat menekan pelanggaran disiplin yang dilakukan PNS. Masih banyak ditemukan PNS yang tidak disiplin dalam bekerja. Kurangnya kesadaran untuk menyelesaikan tugas, serta kurangnya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya,” ungkapnya.

Hal ini, sambung dia, dikarenakan tidak ada kepedulian dalam rangka pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya, sehingga secara tidak langsung menimbulkan kegiatan pada instansi tersebut tidak berjalan dengan baik.

Dikatakan, masalah kedisiplinan inilah yang menuntut pemerintah untuk bertindak tegas, arif dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan hukuman atau sanksi mengenai pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS.

“Ketegasan sangat diharapkan dalam memberikan sanksi terhadap Pegawai Negeri Sipil yang indisipliner, baik sebagai sebuah pembelajaran maupun sebagai upaya dalam mewujudkan PNS yang berkualitas, bermartabat, bermoral pancasila, serta memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tanggungjawabnya sebagai abdi masyarakat,” paparnya.

BACA JUGA :  Sejumlah Kades Curhat Rencana ke Bali, Begini Tanggapan DPMPD

Kedua, ia menyampaikan tentang sistem rekrutment kepala sekolah. Pemerintah telah menetapkan standar kompetensi kepala sekolah yang diatur dalam peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 13 Tahun 2007, menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

“Sebagai konsekuensinya, secara akademik pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah harus mampu menjamin adanya peningkatan kelima dimensi kompetensi tersebut. Karena kepala sekolah dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi yang mumpuni, maka pengangkatannya juga harus dilakukan secara selektif,” ungkapnya.

Ditambahkan, pengangkatan kepala sekolah harus melalui prosedur yang benar, mulai dari seleksi adminstratif dan seleksi subtantif, serta melalui pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah.

“Bagi calon kepala sekolah, sekarang harus memiliki sertifikat guru penggerak, jika tidak memiliki maka hanya bisa menjabat kepala sekolah selama satu periode saja,” tegasnya.

Workshop ini terlaksana berkat kerja sama dari semua unsur terkait. Dan yang tidak kalah penting adalah para sponsor kegiatan yang banyak dari CV buku atau pengadaan barang dan jasa bagi sekolah, seperti PT. Sahabat Multi Kreasi, Penerbit dan Percetakan Mediatama, Penerbit Erlangga, Darnco, CV. Baynand, CV. Pinpin Gemilang, Toko Buku Intan Pariwara, Graha Multi Guna Mandiri, CV. Mediaklik, MediaIndonews.com, Intel Media, dan SIBU. (Cici)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor