0

BOGOR, INDONEWS | Calon Bupati Bogor nomor urut 2, H.R. Bayu Syahjohan menyebutkan, penanganan sampah di Kabupaten Bogor masih jauh dari harapan.

Calon Bupati Bogor nomor urut 2, H.R. Bayu Syahjohan mencium tangan seorang nenek di Desa Tapos, sekaligus meminta doa atas pencalonannya

Bayu menyebut, Kabupaten Bogor diambang darurat sampah mengingat persoalan ini terus berlarut tanpa penanganan yang konsisten.

“Saya sepakat jika masalah sampah di Kabupaten Bogor sangat memprihatinkan dan perlu penanganan serius, profesional dan terpenting adalah konsisten,” ungkap Bayu, saat berada di kediaman mantan Kepala Desa Tapos, Bubun di Kecamatan Tenjolaya, Selasa (1/10).

Bayu menngatakan, dari produksi setiap hari sekitar 2.700 ton sampah, namun yang dapat dikelola sekitar 1.200 ton, sehingga sisanya sebesar 1.500 ton belum dapat dikelola.

“Artinya, Kabupaten Bogor baru bisa mengelola sampah kurang dari setengahnya saja. Oleh karena itu, menurut saya penanganan yang konsisten perlu dilakukan,” kata Bayu.

Bayu mengatakan, solusi pertama yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan teknologi refuse derived fuel atau RDF, kemudian penambahan armada dan sumber daya manusia di tempat pembuangan akhir (TPA).

BACA JUGA :  Calon Ketua IKA FEB Unpak: Roy Lexmana, Pendiri & Pemilik Lembaga Sertifikasi Nasional-Internasional

“Dan paling penting, pemerintah harus punya komitmen kuat dan terintegrasi untuk mengatasi sampah. Jika perlu, bentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani sampah daru hulu atau rumah tangga hingga hilir atau TPA,” jelas Bayu.

Calon Bupati Bogor nomor urut 2, H.R. Bayu Syahjohan bersama tokoh masyarakat Tapos

Permasalahan sampah ini juga menjadi salah satu misi yang harus dientaskan jika Bayu Syahjohan memimpin Kabupaten Bogor.

“Pertanyaan masyarakat terkait bagaimana penganan sampah di Kabupaten Bogor, ini sangat bagus. Dan saya pun dari jauh hari sudah merumuskan hal ini jika kemudian dipercaya memimpin Kabupaten Bogor. Salah satu kuncinya ya tadi, yakni konsisten, komitmen dan terintegritas,” jelas Bayu.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jika di tiap desa direkrut beberapa warga untuk dipekerjakan dalam menangani sampah melalui wadah Satgas.

“Angka pengangguran kita juga cukup tinggi, sehingga saya berfikir jika nanti memimpin Kabupaten Bogor, saya ingin memberdayakan atau merekrut masyarakat yang tidak bekerja membantu pemerintah, salah satunya dalam mengatasi sampah, dan tentunya kita siapkan anggaran untuk gaji mereka,” tandas Bayu. (bon)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor