BOGOR, INDONEWS | Tokoh politik, sosial, dan kemasyarakatan Kabupaten Bogor, Jonny Sirait mendirikan relawan bernama BARATAYUDA atau Barisan Rakyat Bersatu Untuk Bayu dan Musa.
Lantas, dalam sebuah obrolan bertajuk “Ngopi Santai Bareng Balad Baratayuda”, Jonny menjelaskan mengapa mengambil nama BARATAYUDA untuk relawannya.
“Sebagaian orang mengambil sudut pandang jika Baratayuda sekadar perang saudara. Itu kalau diambil dari sudut pewayangan memang benar. Namun Baratayuda kita bukan di sana abang,” ungkap Jonny di Cibinong, Selasa (3/9).
Jonny menegaskan, nama relawannya tidak sama sekali berkaitan dengan Bhāratayuddha, atau istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut kisah perang besar antara keluarga Pandawa melawan Korawa, tokoh utama wiracarita Mahabharata.
“Kalau di Pandawa-Korawa, kata Bhāratayuddha adalah kata Sanskerta yang berarti Perang keturunan Bharata. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wiracarita terkenal dari India yang telah diadaptasi di Jawa sebagai karya seni dalam bentuk kakawin dan wayang. Kita bukan ke sana, bukan ke perang saudaranya,” tambah Jonny.
Lantas apa maksud Baratayuda versi relawannya? Jonny menjelaskan, Relawan Baratayuda menggambarkan kondisi perpolitikan di Kabupaten Bogor, khususnya dalam hajat Pemilihan Bupati Bogor 2024.
“Pada perhelatan pilbup tahun ini, ada yang bilang semut melawan gajah, itu memang benar karena pasangan Bayu-Musa yang hanya diusung PDI Perjuangan harus melawan pasangan Rudy-Jaro Ade dengan 17 partai pengusungnya. Kemudian kita memposisikan Baratayuda, yaitu kita sebagai Pandawanya (5) melawan Korawa (100), dalam arti kita tidak perlu takut dengan kekuatan lawan, karena kita masih ada tuhan,” ungkap Jonny.
Maka dengan demikian, Baratyuda versi relawannya adalah sebuah nama yang lebih menguatkan kepada singkatan Barisan Rakyat Bersatu Untuk Bayu dan Musa.
“Barisan rakyat bersatu ya. Artinya, seluruh rakyat Kabupaten Bogor bersatu bersama kami bukan hanya sekadar memenangkan Bayu-Musa, namun tujuan pentingnya mewujudkan Pilbup Bogor yang aman dan melahirkan pemimpin yang bijak dan mencintai rakyatnya,” jelas Jonny.
Tidak hanya itu,masih kata Jonny, Baratayuda juga melahirkan slogan KASEP yang dalam bahasa sunda artinya; ganteng, cakep, tampan. Kasep kemudian diurai menjadi sebuah singkatan, yakni K; Kersa, A; Asih, S; Sajati, E; Eling dan P; Paduli.
“Kita urai lagi dan disimpulkan bahwa KASEP, Kersa ngabela rahayatna, Asih ka rahayatna, Sajati pribadina, Eling kana kawajibana, Paduli pikeun kamakmuran atau artinya mau membela rakyatnya, sayang kepada rakyatnya, sejati kepribadiannya, ingat dengan kewajibannya dan peduli terhadap kemakmuran. Sosok ini yang kita butuhkan untuk Kabupaten Bogor. Dan itu ada pada diri Bayu-Musa,” kata pria berdarah Batak itu.
Meski dirinya lahir dari suku Batak, namun ia besar dan menghidupi keluarganya di Kabupaten Bogor, sehingga separuh nafasnya menginginkan kemajuan bagi Kabupaten Bogor.
“Saya tegaskan kembali Baratayuda ini bukan bertujuan memicu perang saudara, meskipun sebenarnya memang kita akan berperang dalam arti bersaing untuk melahirkan pemimpin Kabupaten Bogor, namun Baratayuda adalah untuk menyatukan semua masyarakat demi melahirkan pemimpin yang diinginkan rakyat,” tandasnya.
Comments