BOGOR, INDONEWS | Peringatan 10 Muharram adalah momentum bagi umat Islam untuk berbagi kasih. Dan bulan muharram, umat Islam berlomba-lomba mencari keberkahan.
Seperti yang dilakukan Yayasan Amal Hati, di Desa Cilengsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Acara peringatan 10 Muharram diwarnai dengan santunan anak yatim serta dihadiri perwkilan RSUD Cibinong, organisasi FKPPI, orangtua murid, tokoh agama, serta tamu undangan lain.
Ketua Yayasan Amal Hati, Asep Sulaeman dan Andriana Susanti saat diwawancarai wartawan, Selasa (16/7) menjelaskan, hari ini bertepatan dengan 10 Muharram.
“Pada 10 muharram ini, di Yayasan Yatim Amal Hati ada tradisi yaitu lebaran anak yatim, karrna Yayasan Amal Hati kebetulan yayasan yatim piatu, duafa dan tahfiz quran yang mana disini membina anak yatim piatu,” jelasnya.
Perayaan 10 Muharram disambut suka citanya anak yatim dan berharap bisa menjadi lebih baik, dan menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan agama tentu.
“Bertepatan dengan 10 muharram ini, anak-anak yatim ada yang wisuda untuk satu juzz. Insha Allah di sini ada 5 anak yatim yang akan diwisuda dengan kondisi menjadi pionir ke depan di Yayasan Amal Hati yang baru berdiri 3 tahun berjalan ini,” ungkapnya.
Mereka yang diwisuda juga mempunyi bekal untuk melanjutkan pendidikannya karena telah mempunyai pegangan penghafal qur’an.
“Di sini kami terbuka, selain yatim piatu juga duafa. Terdata ada 35 anak yatim piatu, dan 45 duafa. Mereka ada yang di luar warga sini, yaitu Desa Cileungsi dan Desa Citapen,” jelasnya.
Menurutnya, Yayasan Yatim Amal Hati menjadi tempat bagi anak-anak mendapatkan perlindungan. Selain itu, yayasan menjadi shelter atau rumah lindung untuk anak-anak korban kekerasan.
“Kami mendidik para anak yatim untuk tidak selalu harus meminta-minta santunan, tapi mereka punya karakter dan berbudi pekerti agar bisa menjadi anak yang bisa dibanggakan, dan benar-benar mandiri,” ungkapnya.
Pihaknya berharap para pemerhati anak yatim memperhatikan anak ini untuk bisa berwirausaha dan mendorong mereka berdikari dan mandiri, sehingga peran para donatur itu sangat membantu untuk terus melanjutkan sekolah dengan berdikarinya di Yayasan Yatim Amal Hati.
“Dari segi pendidikan, mereka juga belajar tahfiz, Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bela Diri Karate. Mereka bisa menunjukan kemampuannya,” tutup Adriana Susanti. (Nurman/Vina)
Comments