By 
BEKASI, INDONEWS | Kebijakan penggusuran oleh pemerintah terhadap masyarakat banyak dipertanyakan.
Salah satunya warga membangun tempat tinggal di sisi pengairan. Mereka mengaku belum mendapatkan sosialisasi masalah penggusuran ini, khususnya dari Kelurahan Teluk Pucung.
Warga RT 01, RW 02 ini mengeluhkan rencana penggusuran besar-besaran oleh Pemerintah Kota Bekasi. Warga menilai rencana itu cepat dalam.
Meski begitu, warga tidak keberatan dengan adanya penggusuran, asalkan mereka diberi waktu satu sampai lima tahun untuk mempersiapkan diri mendapatkan tempat baru
“Kalaupun rencana penggusuran terjadi, kami sudah siap menempati rumah baru, sebab dampak penggusuran ini sangat besar bagi kami” ucap Nurul Isnawati, warga RT 01, RW 02, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (19/5/2025).
Ia mengaku keberatan dengan adanya rencana penggusuran, meski dirinya mendukung program pemerintah.
“Kami warga RW 02 tidak akan mencegah rencana penggusuran ini asalkan kita dialokasikan ke tempat baru,” ujarnya.
“Saat ini kami masih belum mengerti dengan surat peringatan pertama dan kedua, karena surat tersebut kami terima dari Ketua RT dan RW. Kami menanyakan kepada Ketua RT maksud dan tujuannya apa, malahan Ketua RT pun tidak tahu menahu,” tambahnya.
Menurut Nurul, Lurah Teluk Pucung juga harus bertanggung jawab karena menjadi ujung tombak bisa atau tidaknya rencana penggusuran tersebut dilangsungkan.
“Kami berharap Lurah Teluk Pucung bisa membantu, bukan sebaliknya membiarkan kami jadi korban penggusuran. Kami juga akan mengadu ke Gubernur Jawa Barat, dengan harapan beliau bisa membantu kami orang-orang kecil,” paparnya.
Selain diberikan waktu, warga juga berharap ganti rugi atas tempat tinggal saat ini.
“Kami meminta waktu penggusuran ditunda, karena nanti identitas kami pastinya akan berubah. Spalagi sekarang sudah mulai adanya pendaftaran murid baru, pastinya zonasi akan berubah. sekali lagi kami meminta Lurah Teluk Pucung membantu kami,” tandasnya. (Supri)
Comments