BOGOR, INDONEWS | Video warga yang menerima amplop berisikan uang dari pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto-Jaro Ade beredar di media sosial.
Berikut videonya yang dikutip dari akun youtube Daun Hanjuang
Dalam video 1.55 detik itu, terlihat ibu-ibu mengakui menerima uang dalam amplop dari paslon Rudy-Jaro berikut sebuah kipas bergambar paslon nomor 1 tersebut.
Sementara orang yang memvideokan terdengar mengatakan “Sosialisasi membagikan amplop 50 ribu”.
Sedangkan narasi dalam video tersebut tertulis “MAU MENANG KOQ HARUS SUAP RAKYAT KABUPATEN BOGOR TERUS kerja BAWASLU APA YAA? PROGRAM Ngga Punya Buat Rakyat Kab. Bogor Tapi Bagi2 Duit….. Duit nya Harap Apa Halal yaa?”
Dalam video itu, terdengar juga dialog ketika suara laki-laki yang mengambil video bertanya dari siapa amplop itu. Kemudian ibu-ibu yang ada dalam video menjawab dari Rudy.
“(Rudy, red) pan tatangga urang diditu imah na teh. Loba perusahaana teh. Amplopnya buka boleh. Ah embung ah era,” ucap sang ibu, dengan polosnya.
Lantas dalam video si ibu membuka isi amplop tersebut. Isinya ternyata uang Rp.50 ribu berikut stiker paslon nomor urut 1, Rudy Susmanto-Jaro Ade, lengkap dengan tulisan Coblos Nomor Urut 1.
Terlihat juga dalam video berbentu potrait itu, ibu-ibu lainnya saat lewat mengaku ikut mendapat uang dari Rudy.
Di tempat terpisah, pengamat politik dan aktivis Kabupaten Bogor, Johnner Simanjuntak menyayangkan praktik money politic yang dilakukan paslon Rudy-Jaro. Padahal, keduanya pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bogor.
“Menurut saya ini ngeri. Demokrasi kita terus dikotori cara-cara kotor, bahkan oleh para mantan ketua wakil rakyat sekalipun. Dengan cara ini, mereka telah meracuni rakyat,” ujar Johnner, Jumat (8/11).
Menurut Johnner, dengan membagikan uang yang hanya Rp50.000, paslon Rudy-Jaro berusaha membodohi masyarakat dan menunjukan ambisi ingin berkuasa dengan cara licik dan melanggar.
“Bayangkan saja, cara kotor ia sanggup melakukannya. Sosok calon pemimpin seperti ini menurut saya sangat tidak baik, tidak akan mampu membawa Kabupaten Bogor lebih baik. Masyarakat disuap Rp50.000 yang dalam sehari pun akan habis. Ingat jangan mau masa depan Kabupaten Bogor selama 5 tahun dibayar hanya Rp.50.000,” papar Johnner.
Ia juga mendesak Bawaslu Kabupaten Bogor bertindak tegas atas praktik money politic yang dilakukan Rudy-Jaro agar tidak menjadi preseden buruk bagi Bawaslu itu sendiri.
“Kita lihat apakah Bawaslu benar-benar independen dan memiliki nyali untuk menindak Rudy-Jaro yang mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor. Atau Bawaslu hanya menjadi penonton ketika rakyat diracuni,” tandas Johnner. ***
Comments