BOGOR, INDONEWS – Media massa perannya tak lagi terelakkan dalam membangun bangsa dan negara sejak dulu.
Dewasa ini, banyak media massa bertransformasi sesuai eranya, yakni bertransformasi melalui basis teknologi internet, yakni media online. Namun demikian, media cetak juga masih sangat diperlukan dan diharapkan tak ‘punah’ keberadaanya.
Demikian salah satu topik pembicaraan pada saat dialog interaktif di gedung Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendidikan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (18/4/2022).
Acara tersebut dihadiri 31 sekolah dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Tuti Supriyati, S.Pd.
Salah satu kepala sekolah Cholili menyampaikan bahwa selama ini belum ada media yang murni memberitakan nuansa real pendidikan.
“Tulisan atau berita nuansa pendidikan itu belum ada. Anak-anak belum bisa baca berita seperti itu. Sehingga diharapkan di Kecamatan Ciawi ada media seperti demikian. Sekolah di Ciawi butuh media massa murni bernuansa pendidikan,” ungkap Cholili.
Dengan budaya literasi yang diwajibkan saat ini, Cholili mengharapkan berita pendidikan ini disesuaikan dengan usia anak sekolah. Sehingga berita yang dimuat bisa menjadi mading oleh pihak sekolah dan siswa.
“Selanjutnya, kami dan anak anak punya kebanggan tersendiri dengan pemberitaan yang ada. Jadi, jika hanya foto sekolah saja dan kami guru guru saja yang ada di sana, siapa yang mau baca. Dan kurang menarik. Yang kami inginkan adalah pesan, yang disampaikan adalah mengarah pada budaya lirerasi dan anak anak menyukainya, tertarik untuk membaca,” bebernya.
Saat acara berlangsung, wartawati Media Indonews, Cici Mintarsih yang hadir, tak luput dari pembahasan dalam dialog. Kepada redaksi, Cici melaporkan bahwa sejumlah sekolah memberikan saran atau masukkan.
Ketua K3S Ciawi, Tuti Supriyati, S.Pd. beserta kepala sekolah mengharapkan koran Media Indonews menyiapkan rubrik atau halaman khusus untuk pendidikan. Pemberitaannya khusus untuk pendidiikan dan bisa dinikmati anak-anak.
“Jadi mohon ya bu disampaikan kepada kantor berita ibu, beritanya jangan hanya politik, kriminal atau lainnya. Coba masukkan halaman tentang pendidikan, karena kami butuh media yang menyediakan halaman khusus pendidikan,” ujar Tuti.
“Kalau berita politik dan lainnya, semua itu tidak masuk bagi kami sebagai penggerak pendidik. Sehingga budaya literasi ini akan berujung pada manfaat anak gemar untuk membaca dan menambah wawasan baru pengetahuan,” tambahnya.
Selain itu, Tuti mengaharapkan media massa ikut fokus dalam membantu memberikan informasi penting terkait sekolah. Peran media massa, imbuhnya, sangat penting guna mendorong suksesi dunia pendidikan di Ciawi pada khususnya.
“Jadi dalam hal ini, sejatinya media massa dapat memberikan edukasi, wawasan dan perkembangan baik nasional atau lokal kepada kami sebagai motor di dunia pendidikan. Sebab itu, kami tidak menutup pintu untuk menjalin sinergitas bersama media untuk sama-sama meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan,” tandasnya.

Cici saat diberikan kesempatan berbicara pada acara dialog. Ia pun menjabarkan bahwa Media Indonews baik online maupun cetak telah menyediakan rubrik khusus pendidikan
Cici yang diberikan kesempatan berbicara tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Ia pun menjabarkan bahwa Media Indonews baik online maupun cetak telah menyediakan rubrik khusus pendidikan.
“Saya juga sebagai wartawati bidang pendidikan tentunya memahami kebutuhan sekolah akan informasi. Media Indonews secara khusus telah menyediakan halaman pendidikan. Namun demikian, kami terus berusaha keras agar berita pendidikan ini layak dibaca anak-anak,” pungkasnya. (Redaksi/Cici)
Comments