0

JAKARTA, INDONEWS | Kita tidak selamanya bertemu orang baik, tapi jadilah baik untuk setiap orang yang kau temui.

Demikian sebuah pesan dari Sekretaris Jenderal DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP), dr. Relly Reagen.

Pesan mendalam tersebut seolah mengupas dinamika politik tanah air, khususnya yang menyangkut Presiden ke 7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), sekaligus menyuarakan untuk tetap menjadi orang baik dalam situasi apapun.

Belakangan ini, Reagen sebagai tokoh pemuda nasional banyak bersuara iwhal “nasib” Jokowi yang digunjang-ganjing isu ijazah palsu, hingga isu Jokowi menjadi calon ketua umum (caketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Untuk isu ijazah Jokowi, Reagen angkat bicara atas pernyataan Presiden ke 5 RI sekaligus Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tentang ijazah palsu.

Reagen berpendapat, Megawati sejatinya bertindak sebagai negarawan juga menyikapi sikap para penuding ijazah palsu Jokowi.

Relly juga menyebut nama Roy Suryo, yang dinilai rajin menyikapi isu ijazah Jokowi.

“Sebagai negarawan, baiknya bu Mega menyarankan Roy Suryo dan lainnya supaya juga menghentikan apa yang mereka lakukan, hate speech (ujaran kebencian), buat kegaduhan publik di media sosial, itu kan membuat hal-hal yang dianggap mereka betul nyatanya sekarang Pak Jokowi sudah menyerahkan itu (ijazah) ke Barsekrim, kemarin sudah dibawa pak Jokowi dan pengacara ke Bareskrim ijazah tersebut,” ungkap Relly, dalam sebuah video yang dikutip dari tayangan langsung YouTube Kompas TV, Jumat (16/5/2025).

BACA JUGA :  Pernikahan Cipluk dengan Tari Dimeriahkan Kedatangan Sahabat Jonny Sirait

Sementara terkait isu pencalonan Ketum PSI, Relly menyarankan agar Jokowi tidak ikut bursa Caketum PSI.

“Pak Jokowi tidak perlu bergabung atau menjadi dewan pembina PSI karena sudah memiliki basis relawan yang cukup besar. Jadi enggak usahlah. Lebih baik pak Jokowi duduk sebagai negarawan. Banyak simpatisan-simpatisan di luar partai atau di dalam partai lebih berharap Pak Jokowi posisinya duduk di tengah,” ucap Relly, Sabtu, 17 Mei 2025.

Ia mengaku pernah mengusulkan ke Jokowi agar relawan Bara JP membuat partai politik tiga bulan lalu. Alasannya, Bara JP sudah memiliki cabang di 34 provinsi dan 340 kabupaten/kota, serta 17 negara.

Namun, Jokowi menolak. Ia mengatakan memiliki gagasan membuat partai super terbuka. Jokowi menjelaskan partai super terbuka yang dimaksud adalah di mana setiap anggota bisa memilih ketua umumnya.

“Kalau Pak Jokowi mau masuk sebagai ketua umum partai, ya partai baru sekalian yang super terbuka, yang memang dokrinnya bisa dibuat sebagaimana mestinya,” kata Relly.

Namun demikian, Relly tetap mengisyaratkan tetap menghormati apapun langkah dan keputusan Jokowi. Ia sebagai bagian dari relawan Jokowi menyatakan akan tetap setia kepada Jokowi.

BACA JUGA :  Proyek Selesai tak Dibayarkan, Kontraktor di Tangerang Mengeluh

“Pak Jokowi ini tetap menjadi tokoh sentral bagi bangsa dan negara, tentu kami sangat bangga dan menghargainya. Saya juga berharap tokoh-tokoh nasional bangsa ini menghargai pengabdian beliau selama ini,” tukas Relly. ***

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Headline