0

BOGOR, INDONEWS – Para pemangku pendidikan di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat rupanya serius ingin mewujudkan cita-cita dunia pendidikan yang jauh lebih baik.

Hal itu terbukti ketika KKPS bersama Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Cisarua, mensosialisasikan akreditasi sekolah tahun 2022, Kamis (6/4/2022).

Usai itu, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Cisarua sengaja mengajak diskusi wartawan yang sempat meliput acara sosialisasi. Menurut Ketua KKPS dan K3S, media massa menjadi salah satu jembatan meraih suksesi pendidikan.

“Kita memahami betul bagaimana adanya sedikit kemunduran dalam pendidikan akibat terpaan wabah Covid-19. Mau tidak mau kita harus mengakui, pendidikan kita sedikit terganggu oleh pandemi. Namun kita juga tak boleh membiarkan situasi tersebut. Kita harus terus berinovasi agar misi mencerdaskan anak bangsa tergapai,” ungkap Ketua KKPS Kecamatan Cisarua, Adnawijaya, membuka diskusi bersama wartawati Media-Indonews.com, Cici Mintarsih, Ketua K3S Cisarua Jajang S. Pd, dan sejumlah guru.

Diskusi yang dilangsungkan di Gedung PGRI Cisarua, Jl Adiyaksa RT 03/02, Desa Leuwimalang, Cisarua, Kabupaten Bogor itu pun berlangsung menarik. Di mana pembicaraan mengenai dunia pendidikan bersahutan dan saling bertimpal kalimat.

“Saya sepakat dengan pak KKPS. Kita harus menata dan mengoptimalkan keunggulan pendidikan di Indonesia, khususnya Cisarua, Kabupaten Bogor. Kita sadar pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Dan di sini, kehadiran media massa amat dibutuhkan,” timpal Ketua K3S Cisarua, Jajang S. Pd.

BACA JUGA :  Perpus TK serta PAUD Dharma Wanita Bandar Abung Diresmikan

Mendengar paparan itu, Cici Mintarsih sebagai perwakilan media yang hadir juga menyepakatinya. Menurut Cici, pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudukan kesejahteraan nasional.

“Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkarakter merupakan prasyarat terbentuknya peradaban yang tinggi. Sebaliknya, SDM yang rendah akan menghasilkan peradaban yang kurang baik pula,” ucap Cici.

Kemudian, Ketua KKPS Adnawijaya juga menimpali. Menurutnya, kualitas pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan negara berkembang yang lainnya. Meskipun ada beberapa poin yang tertinggal, namun bukan berarti Pendidikan di negara kepulauan ini tidak baik.

“Nah dalam hal ini, sejatinya media massa dapat memberikan edukasi, wawasan dan perkembangan baik nasional atau lokal kepada kami sebagai motor di dunia pendidikan. Sebab itu, kami tidak menutup pintu untuk menjalin sinergitas bersama media untuk sama-sama meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan,” ungkapnya.

“Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik membangun, wejangan ataupun masukan bagaimana caranya menghadapi tantangan global dengan mencetak SDM unggulan. Tentu sebagai kontrol sisual, media massa bisa memberikan apa yang kami butuhkan,” tambahnya.

Ketua K3S lantas menambahkan. Sebenarnya di Indonesia, biaya pendidikan terbilang agak ringan lantaran telah ditanggung oleh negara. Sehingga konsekuensinya para pemangku pendidikan di bawah dituntut bisa mengoptimalkan apa yang sudah diberikan negara.

“Maka dari itu, di sini peran media amat dibutuhkan. Kerja sama yang baik untuk saling membangun juga sangat diperlukan. Lalu, di sini kita bisa mendapatkan kesempatan yang saling menguntungkan atau istilahnya simbiosis mutualisme alias saling menguntungkan. Jadi saya harap media massa ikut berpartisipasi membangun pendidikan layak dan terbaik,” ungkap Jajang.

BACA JUGA :  Disdik Kabupaten Tangerang Perbaiki 142 Kelas SD dan SMP

Cici dengan segera mengamini pernyataan itu. Ia mengaku sangat siap membantu sekolah melalui peran media, dalam konteks misi mencerdaskan anak bangsa, dengan harapan media dan para ‘prajurit’ pendidikan sama-sama berjuang membantu suksesi pendidikan di Kabupaten Bogor, dan umumnya Indonesia.

“Apalagi saya juga memiliki tugas pers khusus di dunia pendidikan. Saya dituntut oleh pimpinan untuk menyajikan berita pendidikan. Bagaimana perkembangan pendidikan kita dan lainnya. Maka jika bapak-bapak sekalian mengharapkan peran kita sebagai pers, jauh sebelum itu kami juga sudah siap membantu. Sebab itu salah satu tugas kami,” ungkap Cici, disambut senyum Adnawijaya dan Jajang serta guru lainnya.

Manfaatkan Potensi

Diskusi kembali berlanjut. KKPS Cisarua Adnawijaya mengutarakan potensi pendidikan yang dimiliki Indonesia.

“Menurut hasil penelitian Bank Dunia, sistem pendidikan di Indonesia sempat menempati peringkat ke-3 sebagai sistem Pendidikan terbesar di Asia ke-4 terbesar di dunia. Sebagai negara kepulauan yang dipisahkan oleh lautan, guru Indonesia memang harus siap ditempatkan di mana saja,” katanya.

Sepakat, jawab Cici. Jika dibandingkan negara lain, penetapan kurikulum Indonesia memang tidak mudah. Pasalnya, pemerintah harus membuat perencanaan terbaik dalam mengatasi ribuan keanekaragaman.

BACA JUGA :  Peduli Pendidikan, Haji Uma Serahkan Sertifikat Beasiswa PIP untuk Siswa SMK 2 Meulaboh

“Selain terpisah oleh lautan, Indonesia juga memiliki corak budaya yang berbeda, agama yang heterogen, mata pencaharian yang variatif, serta cara hidup yang tidak sama. Namun dengan diberlakukannya kurikulum nasional Kurikulum 2013 kala itu, guru diberi langkah lebih lebar untuk bergerak,” papar Cici.

Ketua K3S pun tak mau ketinggalan. Ia mengungkapkan bahwa guru memiliki peran aktif dalam implementasi kurikulum 2013. Dalam kurikulum ini guru tidak hanya menjadi pengajar, tapi guru juga harus bisa menjadi guide, teach, and explain.

“Di sisi lain, duru membimbing siswa dalam kegiatan akademik maupun nonakademik. Sudah menjadi tugas seorang guru untuk menggali bakat yang dimiliki oleh peserta didik. Guru menuntun peserta didik untuk mendapatkan materi-materi yang dibutuhkan dalam menghimpun pengetahuan mereka. Di sini pula media massa harus bisa mempublish apa saja yang tengah direncanakan pemerintah dalam membangun pendidikan kita,” bebernya.

Dengan semangat, KKPS segera membalas ungkapan tersebut. Menurut dia, sudah saatnya semua pihak bersatu padu, saling membantu dan menguatkan tekad untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik di masa kini dan masa mendatang.

“Saya kira diskusi kita hari ini cukup banyak manfaat. Mari kedepan kita sama-sama melakukan pertemuan seperti ini lagi secara terbuka dan saling memberikan pandangan untuk kita implementasikan. Semoga kehadiran pers bisa mendobrak pintu-pintu yang masih tertutup untuk meraih kesuksesan dunia pendidikan,” tukas Adnawijaya, menutup diskusi tersebut. (Cici)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Nasional