BOGOR, INDONEWS | Relawan Jaro Ade Bogor (Jago) Kapayoen menyatakan diri mundur sebagai pendukung atau relawan H. Ade Ruhandi atau Jaro Ade, pada Pemilihan Bupati Bogor periode 2024-2029 November mendatang.
Pengunduran itu dibenarkan Ketua Jago Kapayoen Jonny Sirait, melalui siaran persnya, Kamis (29/8).
“Saya mohon maaf untuk semua para sahabat-sahabatku, tidak bisa bersama saat ini dimasa posisi konstelasi politik sedang tidak baik-baik saja, saya sedang berada di Jogjakarta. Poinnya sahabat-sahabatku, dalam situasi atau kondisi apapun, kita tetap berharap dan kita wajib konsisten,” jelas Jonny.
Jonny mengemukakan alasan Jago Kapayoen mundur sebagai relawan Jaro Ade, karena tidak ingin ada “kotak kosong” pada perehelatan Pilbup Bogor tahun 2024 ini.
Diketahui Jaro Ade yang sebelumnya sebagai calon bupati, namun kini berubah arah menjadi wakil bupati mendampingi Rudy Susmanto sebagai calon bupati dari partai Gerindra.
“Kita sebenarnya berharap tetap bapak Jaro Ade adalah calon bupati, sesuai dengan jargon relawan kita, Kapayoen atau terdepan, sehingga nanti tidak ada kotak kosong, dan justru terjadi demokrasi yang indah dengan masyarakat disuguhi ide dan gagasan para calon pemimpinnya,” ujar Jonny.
“Karena pesta demokrasi akan indah dan menarik bila ada pertarungan yang seimbang, karena di situ akan ada adu gagasan dan program kerja,” tambah Jonny.
Menurutnya, bila tidak kosong, tentu akan indah dan menarik karena masing-masing paslon akan menyuguhkan ide dan gagasan.
“Tentu masyarakat Kabupaten Bogor juga jadi banyk pilihan. Nah kalau kotak kosong, bagaimana masyarakat mengetahui program kerja dari calon-calon yang ikut kontestasi,” sambung Jonny.
Jonny mengakui, dirinya adalah orang Batak yang kini memiliki dua rahim, yaitu suku Batak dan suku Sunda (Kabupaten Bogor) yang mencintai tempat tinggal dan tempat mencari makannya saat ini, Kabupaten Bogor.
“Kami ingin Kabupaten Bogor ini jauh lebih baik dan segala sesuatunya mengutamakan kepentingan rakyat, bukan kelompok orang, kelompok politik dan kelompok lainnya,” kata dia.
“Kemudian elektabilitas pak JA (Jaro Ade) sudah sangat jelas jauh melewati bacabup lainnya, perhitungan elektabilitas biasanya tidak jauh dari hasilnya. Tetapi, pak JA kini memilih sebagai calon wakil bupati, dan dengan berat hati Jago Kapayun hari ini harus mundur, namun kami akan berjuang untuk masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkap Jonny, seolah mengisyaratkan jika Jago Kapayoen tidak akan bubar, serta tetap terlibat pada perhelatan Pilbup Bogor.
Kendati demikian, Jonny mengungkapkan, secara pribadi yang telah saling mengenal dengan Jaro Ade sejak lama, Jonny mengaku tidak memiliki hak melarang atas keputusan Jaro Ade atas pilihannya.
“Saya secara pribadi tetap memberikan doa agar keinginan Bang Jaro Ade menjadi Wakil Bupati Bogor bisa terwujud. Namun secara kerelawanan, kami mundur dengan alasan bukan kecewa atas pilihan pak JA, namun kami ingin demokrasi di Kabupaten Bogor indah, tidak ada kotak kosong,” ungkapnya.
Jonny juga mengakui, pengunduran Jago Kapayoen sama sekali tidak meninggalkan beban apapun. Sebab selama ini Jago Kapayoen bergerak secara mandiri tanpa sokongan dana dari pihak manapun.
“Sejak awal kami hanya ingin pak Jaro Ade ini sebagai calon bupati dan menjadi Bupati Bogor, sehingga kami mengorbankan segalanya secara mandiri, tidak pernah meminta sepeser pun kepada siapa pun. Dan pergerakan kami atas keinginan masyarakat, bukan kelompok,” tegas dia.
Namun kini, sambung salah satu pentolan relawan nasional itu, Jaro Ade telah menentukan pilihannya sebagai wakil bupati yang sebenarnya bertolak belakang dengan misi Jago Kapayoen.
“Jago Kapayoen tentunya tetap menghargai dan menghormati keputusan itu. Kami tetap mengapresiasi. Namun kami harus berjuang di jalan lain, berjuang untuk masyarakat Kabupaten Bogor. Selamat kepada pak Jaro Ade dan Rudy. Semoga mendapat apa yang diharapkan,” tandasnya. *
Comments