HALMAHERA, INDONEWS.COM| Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa terpencil, Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi. Melalui program pengabdian masyarakat, tim peneliti ITB berhasil mengimplementasikan teknologi hayati modern di Desa Sanafi, Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah.
Seperti diketahui, Desa Sanafi, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan nelayan, selama ini menghadapi sejumlah kendala dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Kurangnya akses terhadap teknologi modern, pengetahuan pertanian yang terbatas, dan keterbatasan infrastruktur menjadi faktor penghambat utama.
Menjawab tantangan tersebut, tim ITB yang dipimpin oleh Dr. Acep Purqon dari FMIPA ITB, mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi, antara lain:
• Sistem Energi dan Internet Mandiri: Pemasangan panel surya dan jaringan Starlink memberikan akses listrik dan internet yang stabil, membuka peluang bagi masyarakat untuk mengakses informasi pertanian yang lebih luas.
• Hidroponik Minim Energi: Metode kratky yang diperkenalkan oleh Ida Kinasih, PhD dari UIN Bandung, memungkinkan masyarakat menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan wadah bekas dan tanpa memerlukan listrik.
• Pertanian Regeneratif: Pendekatan pertanian yang berkelanjutan ini diajarkan oleh Ramadhani Eka Putra, PhD dari SITH ITB, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan mengurangi penggunaan bahan kimia.
• Mekanisasi Pertanian: Penggunaan alat pertanian sederhana yang mudah dioperasikan oleh perempuan juga diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Menurut Dr. Ramadhani Eka Putra dampak positif kegiatan ini yakni Implementasi teknologi hayati di Desa Sanafi telah memberikan dampak positif yang signifikan.
“Masyarakat kini memiliki pengetahuan dan keterampilan baru dalam bidang pertanian. Produktivitas pertanian meningkat, dan diversifikasi tanaman berhasil dilakukan. Selain itu, program ini juga berhasil memberdayakan perempuan melalui pelatihan hidroponik,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan program pengabdian masyarakat ITB di Desa Sanafi menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain di Indonesia, khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Dengan pendekatan multidisiplin dan teknologi tepat guna, permasalahan desa dapat diatasi secara komprehensif.
“Meskipun telah mencapai hasil yang memuaskan, tim peneliti ITB menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Pendampingan berkelanjutan kepada masyarakat, pengembangan produk olahan pertanian, serta perluasan jaringan pemasaran menjadi fokus utama ke depannya,” katanya.
Ramadhani menyimpulkan, program pengabdian masyarakat ITB di Desa Sanafi membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan di daerah terpencil. Melalui transfer teknologi dan pemberdayaan masyarakat, diharapkan kesejahteraan masyarakat Desa Sanafi dapat terus meningkat. (*/rls)
Comments