0

BOGOR, INDONEWS – Dalam sebuah vodcast ekslusif bersama wartawan senior Kabupaten Ronald Mulia Sitorus, Kader PDI Perjuangan Jonny Sirait mengungkapkan soal “merah” di tubuhnya.

Pada vodcast berdurasi 7 menit 9 detik itu, Jonny Sirait blak-blakan soal kekaderan dirinya di PDI Perjuangan, sesuai pertanyaan host Ronald Mulia Sitorus.

“Saya dari mulai kakek saya, bapak saya walaupun seorang PNS/ASN adalah PDI Perjuangan, zaman dulu kan PDI ya, sekarang PDI Perjuangan. Jadi sampai sekarang ini Jonny Sirait tetap PDI Perjuangan. Darahnya adalah PDI Perjuangan,” tegas Jonny, pada cuplikan vodcast yang tayang di kalan YouTube Ronald Mulia Sitorus, Jumat (10/10/2025).

Dalam openingnya, Ronald mengungkapkan bahwa Jonny Sirait merupakan sahabat seperjuangannya. Ia lantas mengambil tema Politik Indonesia dan pentingnya menjaga persaudaraan.

Ronald mengutarakan, saat ini masyarakat Indonesia telah melalui pemilihan presiden hingga kepala daerah. Dalam konteks tersebut perbedaan pilihan nyatanya masih menjadi dampak besar di kalangan masyarakat.

“Harusnya demokrasi itu kan bisa menerima perbedaan, bisa menerima apa pun konsekwensi politiknya,” kata Ronald.

BACA JUGA :  Kapolsek Abung Barat Jadi “Sutradara” Agar Anak Mau Divaksin

Mendengar pemaparan itu, Jonny Sirait memberikan pendapat pribadinya. Menurut Jonny, pilihan politik merupakah hak setiap manusia dan perbedaan pilihan politik tidak akan pernah menghalangi apapun yang disebut bersaudara.

“Bisa saja satu rumah beda politik, beda pilihan. Contohnya, di rumah saya, adik kandung saya itu Prabowo-Gibran dan saya Ganjar-Mahfud, namun bukan karena faktor karena saya petugas partai, tetapi memang saya suka pak Ganjar, ia pemimpin yang baik, dua periode Gubernur Jawa Tengah, sangat menunjukan. Tapi sudah ditunjukan masyarakat Indonesia adalah Prabowo-Girban, dan saatnya kita sampaikan, kita dukung program beliau,” papar Jonny.

Jonny sirait kemudian melanjutkan, dekat, berfoto dan bercengkrama dengan figur atau tokoh partai politik belum tentu satu pemikiran, satu pemahaman apalagi satu partai.

“Mmisalnya Bang Ronald berfoto dengan pak Jokowi yang mungkin di masa kepemimpinan beliau dulu kan sebagai kader PDI Perjuangan, walau sekarang mungkin berbeda, lalu kenapa salah berfoto? Jadi poinnya mungkin besok saya berfoto dengan tokoh A yang mungkin salah satu tokoh PKS, bukan berarti saya PKS,” ucap Jonny, mengibaratkan.

BACA JUGA :  Nova Komitmen Sejahterakan Masyarakat Bireuen

Terakhir, Jonny menerangkan bahwa mematangkan diri dalam dunia politik adalah dinamika, dan mendewasakan diri dalam berpolitik karena adanya dinamika tersebut. (didi)

Simak vodcastnya dibawah ini:

 

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Sosok