JAKARTA, INDONEWS — Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Bersama Wakil Presiden RI, Gibran Raka Buming Raka yang digelar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bertempat di Ruang Auditorium Gedung Kemenkes RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Untuk memperkuat komitmen nasional terhadap percepatan penurunan angka stunting, sejalan dengan target pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.
“Percepatan penurunan stunting ini adalah salah satu program prioritas dari Bapak Presiden. Oleh sebab itu, program ini harus kita kawal bersama, harus kita keroyok bersama. Kuncinya adalah sinergi antara pusat dan daerah,” tegas Wapres.
Wapres Gibran menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menekan angka prevalensi stunting nasional. Berdasarkan data tahun 2024, angka stunting berhasil diturunkan menjadi 19,8 persen, lebih baik dari proyeksi 20,1 persen.
“Penurunan ini setara dengan 357 ribu anak, dan disertai pula dengan penurunan angka wasting, overweight, serta anemia pada ibu hamil. Ini adalah hasil kerja kolaboratif dari pusat, daerah, kader posyandu, dan PKK,” ujarnya.
Namun, Wapres mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih besar. Presiden menargetkan angka stunting nasional turun menjadi 14,2 persen pada tahun 2029.
Ia juga menyoroti Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan penurunan paling signifikan, yakni sebesar 5,8 persen, serta mengapresiasi Kabupaten Klungkung, Bali, yang berhasil menurunkan angka stunting dari 19,4 persen pada 2021 menjadi 5,1 persen pada 2024.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dan penguatan kader di lapangan. Saya berharap praktik baik seperti ini bisa direplikasi di daerah lain,” kata wapres.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga memberikan perhatian khusus kepada kader posyandu, yang disebutnya sebagai ujung tombak penanganan stunting di lapangan. Ia mendorong adanya peningkatan insentif bagi kader sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.
Lebih lanjut, Wapres menekankan pentingnya intervensi komprehensif yang mencakup aspek kesehatan, sanitasi, lingkungan, serta peningkatan kesadaran gizi bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, dan anak-anak.
Ia juga menegaskan perlunya keseragaman data lintas kementerian dan daerah agar kebijakan dapat lebih tepat sasaran.
Selain itu, Wapres menyinggung dua program prioritas pemerintah yang berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas gizi masyarakat, yakni Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kedua program ini, menurutnya, menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Program MBG ini masih perlu penyempurnaan, tapi sudah banyak perbaikan di lapangan. Saya harap semua pihak terus menjaga semangat kolaborasi agar hasilnya makin optimal,” tuturnya.
Wapres juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental anak-anak di sekolah.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak kita, bebas dari perundungan. Mari kita jaga bersama agar kejadian serupa tidak terulang,” pesan wapres.
Selanjutnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang telah berperan dalam menurunkan angka stunting secara signifikan.
“Sejak tahun 2013 angka stunting kita mencapai 37%, dan untuk pertama kalinya pada tahun 2024 berhasil turun di bawah 20%, menjadi sekitar 19%. Ini capaian besar berkat kerja keras semua pihak,” ujar Menteri Kesehatan.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat kolaborasi lintas sektor agar target nasional menurunkan angka stunting hingga 14% dalam lima tahun ke depan dapat tercapai.
“Mari kita bekerja bersama agar di tahun 2045 anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap membawa bangsa ini menuju Indonesia Emas,” tambahnya. (jaya/ist)





























Comments