BOGOR, INDONEWS | Menyikapi perseteruan internal dalam organisasi kemasyarakatan Bogor Benteng Raya Padjajaran (BBRP), para petinggi BBRP melakukan pertemuan di Jl. Raya Pemda Kedunghalang, RT 01/RW 10 Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dan mulai menemukan titik terang.
Pasalnya, apa yang terjadi dalam organisasi BBRP beberapa waktu lalu dianggap sebagai bentuk kepedulian terhadap organisasi.
Saat dikonfirmasi wartawan, Michel A. Wilson menjelaskan, dengan pertemuan tersebut terjadi kesepakatan dari pihak-pihak yang berseberangan dan peduli terhadap BBRP.
Dalam kesepakatan ini, pihak Michael A. Wilson Ketua Umum versi Mubes BBRP 2022-2025 menerima amanah dan mandat dari H. Cecep Supriatna yang menolak mubes tersebut untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab sebagai Ketua Umum.
Pihaknya menjelaskan, sebenarnya kesepakatan telah ditandatangani beberapa waktu, yakni tanggal 15 Februari 2024. Namun proses rekonsiliasi internal memakan waktu cukup dikarenakan kesibukan masing-masing pihak.
“Dan proses rekonsiliasi menyita waktu cukup lama. Semua ini karena menjunjung tinggi dan didasari oleh rasa kekeluargaan (duduluran) yang menjadikan BBRP ini solid dan kuat dalam hal persaudaraan,” katanya.
Sementara H. Cecep Supriatna, sesepuh BBRP menjelaskan, dirinya percaya dan mendukung penuh kepemimpinan Michael A. Wilson yang akan membawa BBRP lebih berkibar dan lebih baik lagi.
“BBRP adalah organisasi yang telah berusia 14 tahun. Sejak terbentuknya organisasi ini, sudah dikenal dan selalu berada ditengah masyarakat Bogor Raya,” ujarnya.
Cecep menjelaskan, saat ini BBRP masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, baik dari penataan administrasi, struktur pengurus dan beberapa prioritas inti pembenahan organisasi secara menyeluruh secara internal.
“Kesepakatan ini disambut baik Para Dewan Pendiri dan seluruh Balad Barisan Benteng Raya Padjadjaran,” ungkapnya.
Ia pun memohon doa restu dan dukungan dari semua anggota dan seluruh lapisan masyarakat, serta dari pemerintah.
“Kami juga sangat berharap BBRP kedepannya mampu menjadikan rumah bersama yang mengutamakan silahturahmi yang guyub dan tabayun,” katanya.
Sementara Michael A. Wilson menyatakan bahwa tanggung jawab dan amanah yang diberikan bukanlah sebuah kemenangan pribadi, tapi lebih kepada kemenangan seluruh Balad BBRP, dengan menjunjung tinggi azas duduluran yang menjadi tolok ukur terpenting dalam mencapai kemufakatan.
“Yang saya emban saat ini merupakan tanggung jawab yang sangat berat. Selain mengemban amanah BBRP juga banyak hal yang harus diselaraskan sesuai dengan tuntutan jaman untuk menciptakan suasana harmonis di tengah masyarakat,” katanya.
Ia optimis, dengan kembali bersatunya BBRP akan menjadi garda terdepan dan menjadi satu komando yang terstruktur.
“Semoga organisasi kemasyarakatan kami mampu menjadikan mitra terbaik untuk seluruh masyarakat Bogor Raya, yang mana azas duduluran selalu dikedepankan serta memperjuangkan rasa cinta terhadap kebudayaan lokal dengan kearifan lokal, terutama budaya Padjadjaran yang dibungkus dalam silih asih, silih asih, silih asah,” tandasnya. (Baron)





























Comments