0

BOGOR, INDONEWS | Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menuai sorotan Vosy.

Pasalnya, pemeritah Desa Bojong selain tidak transparan, anggaran yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahap dua tersebut juga diduga di-mark up dalam perencanaannya.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Vosy (Voice of Society) Kabupaten Bogor, Aslan mengatakan, harusnya pemerintah desa lebih transparan bukan hanya anggaran, tapi PT atau CV penyedia barang juga tidak perlu dirahasiakan.

“Kenapa penyedia barang dirahasiakan, berarti kan ada sesuatu. Apakah kerena takut ditelusuri menghidari dugaan mark up, jelas saya menduga di sini ada kejanggalan, tidak trasparannya pemerintah desa menguatkan adanya dugaan mark up dalam pengadaan lampu PJU tersebut,” ungkapnya.

Kasi Kesra Desa Bojong, Repaldi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan, ada 14 tiang dengan anggaran Rp17,3 juta per tiang termasuk pajak.

“Perihal nama PT yang mengerjakan, saya harus minta ijin ke pak kades dulu,” katanya.

Sementara Kepala Desa Bojong, Ade Nurdiana saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, hanya menjawab singkat.

BACA JUGA :  Puluhan Santri di Bogor Laporkan Oknum Kiyai Atas Dugaan Penipuan Biaya Haji

“Dari DD, tapi belum beres semua,” katanya. (jaya)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor