BOGOR, INDONEWS – WIKA Manufacturing Industri dan Arana Bike sebagai salah satu produsen rangka sepeda bambu dari Bogor, Jawa Barat terus mengembangkan produksi sepeda listrik buatan dalam negeri dengan target market domestik dan ekspor. Di Indonesia sendiri terdapat 1600 an jenis bambu.
Dalam sebuah pertemuan, hadir Mukodas, Rizki dan Nina dan perwakilan dari PT. Wika.
Rizki mengatakan bahwa produksi rangka terbesar sepeda Arana Bike telah mendapatkan sertifikat desain industri dan merek.
“Kemudian juga telah lolos uji lelah dan kejut sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 1049 -2008 FQN EN 14761-2005. Adapun produk yang kami garap antara lain rangka sepeda gravel atau touring komodo,” jelas Rizki, Jumat (24/6/2022).
Rangka sepeda tersebut dari bambu gombong yang dilaminasi menjadi tabung segi enam dan batang laminasi. Tujuannya, kata Rizki, supaya mengoptimumkan bambu sendiri.
“Produksi sepeda dalam 3 ukuran, yakni size S, M dan L. Harganya berpariatif, jika dalam bentuk rangka saja Rp. 5 juta. Dan jika dalam bentuk full bike mulai harga Rp. 17-25 juta,” cetus Rizki.
Produk lainnya yang terus digembleng ialah rangka sepeda Minivelo Lereng Bambu dan Belo Balance Bike.
“Sepeda dari bambu sangat cocok untuk jarak jauh. Kuat dan memiliki kelebihan lainnya. Kalau bicara kekurangannya, bambu sangat lemah mudah bubuk,” tukas Rizki.
Ramah Lingkungan
Sementara itu, tokoh masyarakat Kabupaten Bogor, Jonny Sirait yang hadir pada audiensi tersebut berpendapat bahwa sepeda pada umumnya berbahan baja, chromoly, alloy atau carbon fiber.
“Kita tahu bahwa bambu merupakan material ramah lingkungan yang punya banyak kelebihan. Apalagi teksturnya yang eksotis sangat cocok digunakan sebagai interior dan furnitur,” ucap Jonny.
Pria yang karib disapa Bang Jon itu mengaku salut dengan inovasi WIKA Manufacturing Industri dan Arana Bike.
“Saya sangat mengapresiasi, akhirnya ada sosok yang bereksperimen trial and error sampai tercipta prototipe sepeda dari bambu. Ini amat luar biasa. Tentunya ini perlu dukungan semua pihak, khususnya pemerintah,” ujar Jonny.
Aktivis dan juga pemimpin media cetak dan online itu menuturkan, rangka sepeda berbahan dasar bambu tak kalah dengan bahan lainnya. Sepeda bisa digunakan dengan sangat nyaman, aman dan desain yang menarik namun tetap berfungsi sepeda pada umumnya.
“Bambu yang digunakan berjenis Gombong atau Gigantochloa pseudoarundinacea. Ini juga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat, karena bahan bambu dibeli dari penjual bambu di sekitar lokasi workshop dan berasal dari sekitar Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Menurut Bang Jon, sapaan karibnya, keunggulan Arana Bike dibandingkan sepeda lainnya adalah jika dilihat secara radial, bambu memiliki lubang-lubang kapiler yang berbentuk seperti tabung.
“Tabung-tabung ini menjadikan bambu sebagai material yang baik untuk menahan getaran. Hal ini membuat Arana Bike sangat nyaman dikendarai karena keseluruhan framenya dapat meredam getaran,” tandasnya. (Cici)
Comments