SUKABUMI, INDONEWS | Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengikuti rapat koordinasi (rakor) Dwimingguan ke-38 pengendalian Inflasi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Barat, secara virtual di ruang Perekonomian Setda Sukabumi.
Rakor Dwimingguan ini membahas isu-isu terkini yaitu Hari Besar Keagamaan Nasional Hari Raya Idul Adha yang menghadirkan beberapa narasumber dari KPWBI Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat, Bulog Regional Jawa Barat, BMKG Regional Jawa Barat, Polda Jabar dan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat terkait perkembangan harga pangan, ketersediaan pasokan, prakiraaan cuaca, keamanan pangan dan pengendalian inflasi yang diselenggarakan oleh Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat.
Rakor dimulai dengan presentasi awal yang disampaikan oleh Kepala Biro Perekonomian Jabar Yuke Mauliani Septina, terkait perkembangan ekonomi di Jawa Barat, seeprti halnya Perbandingan antara laju pertumbuhan ekonomi Jabar (LPE) pengeluaran per kapita, dan angka Inflasi.
Inflasi Year to date (%) September 2024 Kota Sukabumi 0,99 sisa target sebesar 1,51. Dalam absensi penginputan data harga pangan pokok strategis Kabupaten atau Kota rentang waktu 15 September-15 Oktober 2024, Kota Sukabumi salah satu daerah yang rutin melakukan Input data haruan dan lengkap termasuk Sabtu dan Minggu.
Presentasi selanjutnya disampaikan oleh Statistik Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar Yana Hendriana, terkait catatan peristiwa di Jawa Barat yang mempengaruhi Inflasi aatau Deflasi pada Juanuari- September 2024.
IPH minggu kedua Oktober mengalami kenaikan dibanding dengan rata-rata sebelumnya yang dipicu oleh kenaikan harga cabai rawit, bawang merah dan telir ayam RAS. (Ndi)
Comments