Doa Restu dan Harapan Menuju Haji Mabrur
BIREUEN, INDONEWS | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Dinas Syariat Islam (DSI) menggelar prosesi peusijuek atau tepung tawar sebagai bentuk penghormatan dan doa restu bagi 278 calon jamaah haji tahun 2025.
Acara sakral ini berlangsung khidmat di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Senin, 12 Mei 2025.
Sebanyak 278 calon jamaah haji tersebut akan diberangkatkan dalam enam kelompok terbang (kloter) menuju Tanah Suci.
Prosesi tradisional peusijuek, yang kental dengan budaya Aceh, dilaksanakan sebagai simbol permohonan doa agar seluruh jamaah diberi kelancaran, kesehatan, dan keselamatan selama menunaikan rukun Islam kelima.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, M.T., yang mewakili Bupati Bireuen, bersama Kepala Dinas Syariat Islam, Dr. H. Jufriwan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bireuen, Dr. H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd., serta unsur Forkopimda, para ulama, dan keluarga besar jamaah calon haji.
Dalam sambutannya, Dr. H. Jufriwan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan dukungan moril dari Pemkab Bireuen terhadap tamu-tamu Allah.
“Kami berdoa agar seluruh jamaah diberikan kekuatan dalam menjalankan ibadah haji dengan sempurna. Jagalah kekompakan, kesehatan, dan martabat daerah kita selama berada di Tanah Suci,” pesannya.
Wakil Bupati Bireuen dalam kesempatan yang sama mengimbau agar seluruh calon jamaah mengikuti seluruh arahan pembimbing haji dan menjadikan momentum ini sebagai sarana peningkatan iman dan ketakwaan.
“Ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga perjalanan spiritual. Jadikanlah ini kesempatan untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT,” ujarnya.
Haji merupakan rukun Islam kelima dan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial, fisik, dan mental. Ibadah ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan Zulhijah dan meliputi rangkaian ritual seperti ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta lempar jumrah.
Haji adalah simbol ketaatan total kepada Allah SWT. Di sana, semua jamaah mengenakan pakaian ihram putih tanpa membedakan status sosial, mengisyaratkan kesetaraan di hadapan Sang Pencipta.
Lebih dari sekadar ibadah, haji adalah perenungan spiritual mendalam untuk kembali suci dan bersih dari dosa.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke sana” (QS. Ali Imran: 97)
Semoga seluruh jamaah calon haji asal Kabupaten Bireuen diberikan perlindungan, kelancaran ibadah, dan kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur. Aamiin. (Hendra)
Comments