0
Oleh: Johnner Simanjuntak

Penangkapan seseorang berinisial YS oleh KPK bagaikan petir disiang bolong yang secara tiba-tiba menyambar Pemerintahan Kabupaten Bogor, khususnya jajaran Dinas Pendidikan (Disdik).

Pada Kamis (25/7) kemarin tim KPK berhasil menciduk 6 orang di rumah makan Kabayan Cibinong Bogor terkait dugaan suapmenyuap berupa uang ratusan juta rupiah.

Dari ke 6 orang tersebut, 1 di antaranya adalah YS, berperan sebagai penerima suap dan mengaku sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun ternyata gadungan.

Sedangkan yang lainnya adalah inisial B (pejabat disdik), WM, Y dan satu orang lainnya, serta 1 orang supir.

Kejadian ini sangat mengagetkan. Sebab selama ini saya sendiri kerap menaruh curiga ataupun menyerangai bahwa pejabat penting di lingkungan disdik banyak diduga melakukan korupsi.

Dugaan ataupun perkiraan saya didasarkan atas banyaknya paket pekerjaan konstruksi atau  bangunan sekolah dan lainnya setiap tahun anggaran berjalan.

Disdik adalah salah satu SKPD yang menerima anggaran APBD terbesar di lingkungan Kabupaten Bogor. Makanya, karena hal tersebut mereka kerap berhadapan dengan para pengusaha ataupun pihak lain untuk mendapatkan proyek, sehingga disdik sering disebut sebagai “instansi basah” yang memungkinkan pejabatnya mudah mendapat uang banyak.

BACA JUGA :  Cegah Stunting Untuk Masa Depan Anak Lebih Baik

Lobbi melobbi di kalangan pengusaha bukan hal baru lagi. Bahkan sudah berlangsung sejak lama dan hal itu mereka anggap sebagai upaya dalam mendapatkan pekerjaan. Berbagai cara lah, kira-kira begitu.

Maka pejabat terkai tentu saja berpeluang untuk menerima suap atau sogokan baik berupa materi ataupun berupa uang.

Juga yang saya amati dan perhatikan selama ini bahwa dibidang lain pun seperti penggunaan anggaran BOS dan lainnya kerap muncul di media sosial dan sorotan elemen masyarakat adanya indikasi korupsi.

Makanya bagi saya soal penangkapan Kamis kemarin itu soal waktu saja dan sekarang terbukti.

Terkait penangkapan Kamis kemar8n, mereka yang terciduk tersebut mengalami rasa takut apabila kasus mereka benar-benar dilaporkan ke KPK.

Dengan demikian, mereka mau menyediakan uang hingga ratusan juta rupiah kepada oknum KPK gadungan yang memeras.

Bayangkan, seandainya kasus ini tidak terbongkar maka cerita perjalanan uang tersebut akan jadi lain.

Saya berharap kedepan disdik segera untuk dibenahi termasuk dalam menentukan kepala dinas serta pejabat teras lainnya.

BACA JUGA :  Sekda Kabupaten Bogor Definitif, Sebuah Penantian

Sebagai pejabat yang diberikan amanah, hentikan berbuat jahat terlebih melanggar hukum dan sumpah jabatan.

Jangan sibukkan diri untuk hanya memperkaya diri sendiri dengan mencuri uang negara karena akibatnya rakyat yang menderita.

Penulis adalah Pemerhati Sosial dan Pembangunan

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Opini