0
Oleh: Rahmadi, SE., M.Ak

Momen hari kemerdekaan selalu mengingatkan kita pada sosok para Hero (Pahlawan) dan perjuangannya untuk bangsa ini.

Mereka begitu luar biasa peran dan pengorbanannya. Walaupun pada masa kini membaca sejarahnya seperti dongeng saja yang menakjubkan, sulit untuk dicontoh dan diikuti.

Hari ini mungkin kita merasa minder dan malu karena sepertinya belum berbuat banyak seperti mereka. Lebih banyak mengeluh daripada memberikan kontribusi dan melakukan hal nyata.

Padahal dengan membaca cerita-cerita tentang perjuangan mereka, tujuannya bukan untuk romantisme sejarah. Ada hal yang seharusnya bisa kita perbuat walau dalam skala yang kecil.

Nah, untuk memberikan contoh apa yang mungkin bisa kita tiru dari tokoh-tokoh kemerdekaan bangsa ini adalah salah satu tokoh yang patut kita kenang yaitu Mohammad Hatta, Sang Bapak Koperasi Indonesia.

Bapak Mohammad Hatta selain dikenal sebagai Proklamator dan Wakil Presiden pertama, Hatta juga punya pemikiran yang mendalam tentang ekonomi dan keuangan.

Dari kisah hidupnya, kita bisa banyak belajar tentang pengelolaan keuangan. Jadi sambil kita membaca bagaimana perjuangan beliau kita juga perlu belajar bagaimana cara Mohammad Hatta dalam kehidupannya khususnya dalam mengelola keuangan.

Inilah seharusnya yang bisa kita contoh dan tiru dalam kehidupan kita pribadi maupun di masyarakat.

Sebagai orang yang bergelut di Koperasi, saya merasa bahwa hal yang diajarkan oleh Hatta sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam mengelola keuangan pribadi dan bisnis.

Cuma terkadang kebanyakan kita terlewat untuk aplikasi nyatanya seperti apa, karena di buku-buku sejarah biasanya yang disampaikan adalah prinsip-prinsipnya saja. Tentang bagaimana pengejawantahan dalam laku keseharian masih belum tergambar.

Sebagaimana kita tahu bahwa Hatta adalah sosok yang sangat percaya pada prinsip kemandirian ekonomi. Pemikiran beliau bisa kita telaah dari bukunya yang berjudul “Membangun Koperasi” dan “Koperasi Membangun tahun 1971”.

Buku dengan lebih dari 340 halaman ini dan juga literatur lainnya dari ceramah maupun tulisan karya ilmiah tentang ekonomi dapat kita simpulkan bahwa beliau melihat koperasi sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

BACA JUGA :  Indikasi Korupsi Dana PIP Harus Diusut Tuntas

Koperasi, menurut Hatta, adalah cara bagi masyarakat untuk bergotong royong dalam mengelola sumber daya dan mendapatkan keuntungan bersama.

Prinsip ini sangat sesuai untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sekarang salah satu musuh perekonomian adalah pinjaman dan judi Online.

Dampak dari fenomena pinjaman dan judi online ini sanggatlah dahsyat bagi kehidupan masyarakat, misalnya kasus kriminalitas, KDRT, dan kasus bunuh diri. Maka kondisi sekarang menjadi penting untuk kita belajar tentang koperasi dan yang paling utama adalah mengelola keuangan pribadi.

Keterampilan dalam mengelola keuangan (financial management) akan mampu mengurangi permasalahan ekonomi yang dihadapi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Permasalahan keuangan bukan hanya bagi pengangguran saja, bagi para pekerja pun jika mereka tidak mampu mengatur keuangannya maka akan tetap sama memiliki masalah keuangan.

Sehingga problem yang muncul ditengah-tengah masyarakat tentang keuangan mereka, bukanlah tentang sedikit atau banyaknya penghasilan, tetapi bagaimana mengelola keuangan itu sendiri.

Baik, sekarang kita coba telaah prinsip dalam mengelola keuangan dari Mohammad Hatta yang dapat kita bisa coba terapkan.

Pertama, prinsip kemandirian. Hatta percaya bahwa kita harus bisa mandiri secara ekonomi. Ini bisa diaplikasikan dalam pengelolaan keuangan dengan cara meningkatkan pemahaman keuangan. Secara mandiri kita perlu meningkatkan pengetahuan tentang keuangan.

Dengan literasi keuangan, kita akan tidak banyak bergantung pada nasihat keuangan dari pihak lain. Pelajari berbagai instrumen investasi, seperti saham, reksa dana, atau obligasi, agar kita bisa membuat keputusan keuangan yang cerdas dan mandiri.

Platform untuk belajar berbagai macam instrumen keuangan di atas sudah sangat banyak, baik melalui daring secara mandiri maupun ikut pelatihan yang diadakan oleh koperasi. Belajar investasi bisa dimulai dari nominal yang kecil dan tingkat risiko yang juga kecil juga. Bagi pemula berikut contoh investasi yang cocok dan aman.

  1. Reksa Dana adalah investasi di mana dana dari banyak investor dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi. Ada berbagai jenis reksa dana, seperti pasar uang, pendapatan tetap, dan saham
  2. Deposito berjangka adalah produk perbankan yang menawarkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa, dengan syarat dana harus disimpan untuk jangka waktu tertentu
  3. Saham blue chip: Saham dari perusahaan besar dan stabil, yang dikenal sebagai saham blue chip, sering dianggap sebagai investasi yang lebih aman. Contohnya adalah saham perusahaan besar seperti Unilever atau Bank BCA di Indonesia.
  4. Obligasi pemerintah: surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah biasanya menawarkan keamanan karena risiko gagal bayarnya rendah. Contoh di Indonesia adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau Sukuk Ritel
  5. Investasi Emas: Emas adalah salah satu investasi tradisional yang mudah dipahami. Anda bisa mulai dengan membeli emas fisik, seperti emas batangan. Karena nilainya cenderung meningkat setiap tahun.
BACA JUGA :  Membuka Catatan Harian Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Bogor 5 Tahun Terakhir

Dengan berjalannya waktu kita akan terbiasa dan memahami bagaimana investasi itu (learning by doing).

Kedua, mari kita bicara tentang kedisiplinan. Hatta adalah orang yang sangat disiplin, baik dalam hidup pribadi maupun dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Dalam mengelola keuangan, disiplin adalah kunci. Tanpa disiplin tidak ada hal yang dicapai dengan baik. Mungkin jika merasa selama ini banyak masalah dengan keuangan, tentu salah satu penyebabnya tidak adanya disiplin dalam hidup kita.

Disiplin dalam hal keuangan bisa dimulai dari langkah kecil. Misalnya mulailah dengan membuat anggaran bulanan. Dengan membuat anggaran, biasanya kita akan terlatih untuk menyortir mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi keinginan.

Dan ketika anggaran itu dibuat patuhi rencana itu. Jangan tergoda untuk boros, karena disiplin dalam pengeluaran akan membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Memulai disiplin memang bukanlah hal yang mudah, karena perlu pembiasaan. Terkadang hanya semangat diawal-awal, tapi seiring berjalannya waktu, kebiasaan yang dibangun terus mengendur lalu hilang.

Sudah dicoba berbagai macam cara untuk membentuk sebuah kebiasaan, akan tetapi selalu mengalami kegagalan. Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah karena usaha tersebut dilakukan hanya seorang diri.

BACA JUGA :  OPINI: Disdik Kabupaten Bogor Apa Kabar

Kebanyakan orang akan sangat sulit membentuk kebiasaan (habbits) hanya bermodalkan semangat saja. Perlu hal lain untuk membentuknya. Salah satu yang paling baik dalam membentuk kebiasaan disiplin ini adalah dengan bergabung dalam komunitas atau kelompok.

Maka koperasi adalah jawaban yang paling tepat. Dengan koperasi akan ada yang mengakomodir hal-hal yang dibutuhkan agar keuangan kita bisa dikelola dengan baik, prinsipnya adalah gotong royong.

Ketiga, gotong royong. Nah dalam prinsip yang ketiga ini. Memang mengharuskan adanya sebuah koperasi sebagai wadah bagi para anggota koperasi untuk menyelesaikan permasalahan keuangan para anggotanya.

Dalam koperasi, setiap anggota bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Koperasi punya historis yang panjang di Negara ini. Tapi kali ini bukan membahas tentang koperasinya, walaupun koperasi identik dengan sistem sosial masyarakat yakni kolektivisme.

Koperasi memang idealnya terimplementasi dalam kehidupan bermasyarakat. Meskipun dalam tataran individu dan kelompok/organisasi juga bisa menerapkan prinsip ini dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang keuangan.

Misalnya, buat kelompok diskusi kecil dengan teman-teman atau keluarga untuk belajar tentang pengelolaan keuangan bersama-sama. Karena terkadang permasalahan keuangan itu memang perlu dipecahkan bersama-sama.

Karena kata Bung Hatta, koperasi itu mendidik semangat percaya pada kekuatan sendiri. Akan tetapi untuk menghindari permasalahan yang mungkin muncul dalam koperasi memang perlu aturan-aturan yang disepakati bersama juga.

Akhirnya, semangat juang Hatta bisa menjadi inspirasi kita untuk tetap teguh menghadapi tantangan keuangan dan cerdas dalam mengelolanya. Kita semua pasti pernah mengalami masa-masa sulit secara finansial.

Karena itulah kita akan jadi lebih bijak dan punya alasan kenapa keuangan itu perlu dikelola. Jadi, mari kita terapkan langkah kecil ini sebagai inspirasi dalam mengelola keuangan kita. Selamat merayakan Hari Kemerdekaan, dan semoga semangat para pahlawan terus hidup dalam hati kita!

Penulis adalah: Dosen Telkom UniversityKetua Koperasi Dokar TUJ

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Opini