BOGOR, INDONEWS – Naas nasib menimpa balita berinisial HM (4), anak dari pasangan Manurung dengan Titi Sirait, warga Perumahan Primavera Residence Blok E8 No.5 RT 07 RW 10, Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, HM digigit kucing namun tidak bisa berobat setelah mendatangi tiga rumah sakit besar di wilayah Bogor Timur. Hal itu karena obat vaksin anti rabies tidak ada.
Menurut informasi yang dihimpun, berawal ketika HM sedang bermain di pekarangan rumahnya dengan seekor kucing liar.
“Saat itu anak saya sedang mengendong kucing liar. Dia digigit dan dicakar di bagian lengan sebelah kanan dan mengalami luka cukup serius di serta banyak mengeluarkan darah,” kata Rendi, saksi sekaligus tetangga korban.
Dijelaskan, setelah menelusuri jejak darah yang tercecer di teras rumah, dirinya mengaku ini jelas kucing yang mengigit dan mencakar korban.
“Saya kaget mendengar korban menangis kencang di depan rumah dan tangannya mengelurankan banyak darah,” katanya.
Terpisah, orang tua korban, Manurung mengatakan bahwa dirinya sudah membawa anaknya berobat untuk disuntik vaksin anti rabies ke beberapa rumah sakit.
“Pertama saya bawa ke RSUD Cileungsi ke bagian IGD,” ujarnya Rabu (17/8/2022).
Ia mengaku kecewa karena obat anti rabies tidak tersedia di RSUD Cileungsi. “Mereka bilang kehabisan stok vaksin rabies dan menganjurkan supaya dibawa ke RS Pemata Jonggol,” ucapnya.
Karena panik dan khawatir, ia langsung membawa anaknya ke RS Permata Jonggol dan dirinya harus menelan kekecewaan lagi karena ternyata pihak IGD Pemata Jonggol juga kehabisan stok vaksin rabies.
“Ternyata kosong lagi dengan alasan tidak ada stok obatnya. Lalu kami menuju ke RS Hermina Cileungsi dan pihak IGD RS Hermina Cileungsi juga mengatakan hal yang sama, kehabisan stok vaksin rabies,” terangnya
Orang tua korban menceritakan dengan perasaan kecewa dan kesal, akhirnya dirinya pulang tanpa ada penangannan lebih lanjut. Manurung mengaku sangat menyayangkan beberapa rumah sakit yang berada di wilayah Bogor Timur khususnya wilayah Cileungsi dan Jonggol kehabisan stok vaksin rabies.
“Bagaimana bisa beberapa RS yang saya dikunjungi stok vaksin rabiesnya bisa tidak ada,” keluhnya.
Terpisah, Humas RSUD Cileungsi, Dr. Aprizal saat dikonfirmasi awak media melaui pesan WhatsApp membenarkan bahwa vaksin anti rabies tidak ada dan akan berkoordinasi dengan pihak Farmasi.
“Tidak tersedia. Besok ya koordinasi dengan bagian farmasi,” jawabnya singkat, Rabu (17/8/2022).
Senada dengan Angga selaku Humas Rumah Sakit Permata Jonggol juga menyampaikan tidak ada stok vaksin rabies. Pihaknya berjanji akan berkordinasi dengan pihak Farmasi.
“Siap kang, besok saat masuk saya coba tanya ya kang. Iya mungkin kalau tidak ada belum ada kiriman atau penyediaan dari dinas terkait. Tapi saya belum bisa pastiin. Besok saat saya masuk kerja saya coba tanya ya,” katanya. (Firm)
Comments