BOGOR, INDONEWS | Pemerintah telah membantu petani menyediakan pupuk organik secara mandiri. Salah satunya melalui Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik atau UPPO.
Berdasarkan penelusuran, UPPO terdiri dari Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO), kendaraan roda 3, bangunan rumah kompos, dan ternak sapi.
Sedangkan tujuan UPPO adalah untuk; Meningkatkan kesuburan lahan; Meningkatkan produktivitas pertanian; Mengurangi penggunaan pupuk kimia; Mengurangi biaya sarana produksi; Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian; Meningkatkan pendapatan petani; Mendorong penggunaan pupuk secara berimbang.
Namun sangat disayangkan jika bantuan tersebut justru disalahgunakan oknum tidak bertanggung jawab. Seperti dugaan yang terjadi di Desa Sukakarya, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut beberapa sumber, bantuan berupa delapan ekor sapi yang telah diberikan kini tidak terlihat adanya. Dan ketika wartawan menanyakan keberadaan sapi kepada ketua gapoktan dan kepala desa, keduanya memberikan penjelasan yang berbeda.
Maksum selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mengatakan, dari delapan ekor bantuan sapi, sebanyak empat di antaranya mati. Sisanya, empat ekor lagi dititipkan kepada rekan sesama ketua gapoktan.
“Sapinya ada delapan ekor, yang empat ekor mati dan sisa empat ekor lainnya saya titipkan kepada teman saya Bah Abing, sesama ketua gapoktan di wilayah Kecamatan Cigombong, karena di sni tidak ada kandangnya. Jadi sementara dititip dulu. Sudah 5 bulan ini belum ada kandang di sini,” terang Maksum.
Ia menambahkan, saat pertama kali turun bantuan sapi, kepala desa mengatakan boleh membuat kandang di tanah kosong miliknya. Tetapi setelah beberapa bulan kemudian, tanah kosong itu dipakai untuk ternak ikan.
“Jadi pak kades nyuruh dipindahkan kandang sapinya. Sampai sekarang pak kades masih belum ngasih solusi tempat untuk kandang baru. Dan saya juga belum punya uang untuk bikin kandang karena kandang dibuat harus pakai dana pribadi saya,” jelasnya.
Pernyataan tersebut berbeda dengan Kepala Desa Sukakarya, Hasan Sukandi. Ia menyebut bahwa dari delapan ekor sapi tersebut, sisa empat ekor lainnya ditarik kembali oleh dinas.
“Sisanya empat ekor lagi ditarik oleh orang dinas karena sakit, katanya mau diobatin dulu. Soal diganti atau tidak oleh dinas, masih belum ada keputusan. Nanti saya coba komunikasi dengan orang dinasnya dulu,” kata Hasan. (Nurman/Vina)
Comments