0

BOGOR, INDONEWS | Mancing massal yang dibuka Bupati Bogor Rudy Susmanto pada Minggu, 13 April 2025 menuai kritikan masyarakat.

Pasalnya, acara mancing di kolam retensi Gedung Kesenian Kabupaten Bogor itu membuat jalanan di kawasan tersebut sempat lumpuh cukup lama akibat kemacetan parah.

Acara dinisiasi DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Karang Taruna Kabupaten Bogor.

Terlihat, kendaraan yang datang dari arah Cibinong City Mall (CCM) ke arah Simpang Sukahati mandek akibat ribuan pemancing yang tumpah ruah.

Dedi (46), salah satu pengguna jalan mengatakan, acara ini justru malah membuat sulit untuk melintas di Jalan Bumi Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor dan sekitarnya.

Ia yang berprofesi sebagai ojek online merasa terganggu karena sempat beberapa lama terjebak ditengah ribuan pemancing dari berbagai wilayah Kabupaten Bogor.

“Saya enggak tahu pak apa ini acara halal bihalal atau kemenangan Bupati Bogor terpilih kemarin, atau gimana lah, saya gak paham. Yang jelas acara ini malah bikin sengsara. Tadi saya ngobrol juga dengan warga lain, mereka sama mengeluh,” ujar Dedi.

BACA JUGA :  PDI Perjuangan Kabupaten Bogor Bukber dan Santuni Anak yatim, Wujud Pengabdian kepada Rakyat

Menurutnya, pihak panitia penyelenggara seharusnya memilih lokasi mancing yang jauh dari keramaian dan jalan umum agar acara tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

“Kan bisa di danau, sungai atau tempat yang jauh dari keramaian lah. Kalau di kota seperti ini kan malah mengganggu ketertiban umum ya,” ujarnya.

Sementara warga lain yang hanya menyebut inisial AA saat ditanya nama oleh wartawan mengatakan, jika halal bihalal dibalut dengan acara mancing massal di perkotaan ini kurang tepat.

“Justru kesannya seperti pesta kemenangan bupati terpilih. Sedangkan yang milih beliau kan mungkin bukan pemancing saja. Dan kalau menurut saya, walaupun tadi katanya acara halal bihalal, tapi ini kesannya sebuah pesta saja. Kan kalau halal bihalal bisa di pesantren atau di panti asuhan,” kata AA.

AA juga mengaku sempat terjebak kemacetan dan terpaksa kembali memutar untuk menghindari kerumunan pemancing.

“Macetnya parah mas, bisa dikatakan jalanan jadi lumpuh. Sepertinya panitia kurang matang mempersiapkan acara,” cetusnya.

Di lokasi sama, salah seorang peserta mancing, Agus Supriatna (28) mengaku tidak bisa ikut mancing karena tidak bisa masuk ke area pemancingan.

BACA JUGA :  BPPKB Banten DPAC Gunung Putri Bagi-bagi Paket Lebaran

“Pesertanya ribuan pak. Saya berangkat dari rumah jam 6.00 WIB dan sampai sini sudah macet, antrean panjang. Ini saya mau balik lagi saja,” kata warga Ciawi itu.

Sementara berdasarkan pantauan media ini, acara dihadiri dan dibuka Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Ketua KNPI dan Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor.

Kemacetan mulai terjadi sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Lalu lalangnya para angler di jalanan juga membuat kemacetan semakin parah bahkan hingga ke CCM. Beberapa kendaraan roda dua maupun roda empat terlihat terjebak ditengah kerumunan.

Atas kejadian itu, Rudy Susmanto meminta maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kemacetan ini. Kami akan evaluasi untuk acara-acara selanjutnya agar tidak terjadi lagi seperti ini,” kata Rudy.

Sementara itu, salah seorang pemancing yang tampak pulang lebih awal mengatakan, ikan yang ditanam di kolam tidak begitu nafsu makan.

“Ah ikannya gak mau makan umpan. Terus saya rasa jalannya acara juga kacau. Pertama pendaftaran sudah tutup sejak subuh sehingga banyak teman-teman saya tidak kebagian pita peserta, kebanyakan peserta pada nitip pendaftaran ke orang dalam,” kata pria tersebut.

BACA JUGA :  IMM Gelar Pelatihan Instruktur Nasional Serentak Se-Indonesia

Kedua, sambungnya, penanaman ikan hanya dari sisi sebelah kiri, sedangkan sebelah kanan atau samping polres dekat jembatan tak ditanami ikan.

“Pokoknya enggak sportif. Para pemancing juga dibikin 3 season atau batas waktu. Yang katanya ada makanan gratis, juga tidak tidak sesuai. Mungkin gara-gara kejar BOP sampai ruang MPP,” cetus si pria yang bersikukuh tidak mau menyebut nama, namun ingin pernyataannya ditulis wartawan. ***

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor