0

BOGOR, INDONEWS | Program ketahanan pangan desa adalah kemampuan suatu desa atau komunitas desa untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya secara mandiri dan berkelanjutan, dengan memperhatikan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, serta nilai gizi dari pangan yang dihasilkan.

Hal ini mencakup produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang berkelanjutan, serta upaya-upaya untuk membangun kemandirian dan kedaulatan pangan di tingkat lokal.

Namun sangat disayangkan, program ketahanan pangan Desa Gadog Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga fiktif atau tidak terealisasi.

Pasalnya berdasarkan keterangan beberapa warga Kampung Pasir Purut RT 07 RW 03 yang enggan disebut namanya, program ketahanan pangan Desa Gadog untuk memelihara kambing hanya dibikin kandangnya saja, sementara hingga saat ini kambingnya tidak pernah ada.

“Setahu saya dalam kandang ini tidak pernah ada kambingnya, hingga saat ini,” ujar warga, kepada wartawan.

Padahal, kata dia, warga sudah menunggu kapan kadang tersebut diisi kambing. Kandang tersebut juga diketahui milik kepala desa.

“Kita sih sudah nunggu sejak lama kapan diisi kambing agar kami juga bisa kebagian ngurusnya dan dapat upahnya nanti kalau sudah panen,” katanya.

BACA JUGA :  Daulat S. Harahap Nahkodai MPC PP Kabupaten Bogor, Ucapan Selamat Berdatangan

Di tempat terpisah, Kepala Desa Gadog, Dedi Junaedi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (28/5/24) membantah keras jika program tersebut dinilai fiktif.

“Tidak benar itu informasi dari warga. Realisasi program ketahanan pangan Desa Gadog ada, dan sudah dijalankan sesuai peraturan. Kambingnya ada cuma di kelompok tani yang terpisah-pisah,” jelasnya.

Ia menambahkan, kambing tersebar di kelompok tani tiap wilayah dan ada 18 orang kelompok tani. Satu kelompok mengurus 4 kambing dan untuk kandang tersebut rencananya untuk sentralisasi, namun ternyata belum bisa dipakai karena masih nyebar.

“Kambing ada di beberapa kelompok yang tersebar di beberapa RT dan RW di Desa Gadog. Untuk masalah kandang tadi kita siapkan untuk sentral, yang mana nantinya bila hasil dari kelompok tani kambing beranak, anak kambing dibawa ke kandang itu,” ungkapnya.

Dedi mengatakan, kelompok tani Desa Gadog saat ini terdata ada 18 kelompok dan masing-masing kelompok kebagian 4 ekor kambing.

“Itu semua masih lengkap. Rencananya Minggu depan akan dimonev atau ngecek ke lapangan untuk melihat perkembangan program itu. Kita juga akan mengundang awak media untuk dipublikasikan agar masyarakat tahu bahwa ketahanan pangan Desa Gadog masih utuh dan masih berjalan,” tutupnya. (rd)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor